6 Cara Mengatasi Anak Tantrum dengan Mudah, Orang Tua Tidak Perlu Panik

6 Cara Mengatasi Anak Tantrum dengan Mudah, Orang Tua Tidak Perlu Panik

ilustrasi cara mengatasi anak tantrum dengan mudah-tangkapan layar-pexels.com

Bicaralah dengan anak secara lembut dan penuh kasih sayang, katakan bahwa kalian memahami perasaannya. Setelah itu, minta anak agar menjelaskan apa yang mereka rasakan dan mengapa demikian. Intonasi bicara yang lembut akan membuat anak semakin tenang dan mengalihkan perhatiannya dari perasaan atau tangisan histeris tadi.

4. Berikan Anak Pilihan

Cara mengatasi anak tantrum dengan mudah berikutnya adalah memberikan pilihan kepada anak. Jika komunikasi sudah berhasil, orang tua bisa menawarkan pilihan kepada mereka agar mereka bisa merasakan dihargai dan diberi kepercayaan.

BACA JUGA:7 Perilaku Orang Dewasa yang Bisa Membunuh Rasa Percaya Diri Anak, Terlihat Sepele tapi Berdampak Serius

Seperti memberikan pilihan aktivitas yang akan dilakukan kemudian setelah emosinya mereda. Apakah anak ingin bermain ABC atau melakukan hal lain yang mereka suka. Memberikan pilihan tersebut akan membuat anak merasa lebih berdaya dan cemasnya pun berkurang.

5. Hibur Anak

Suasana hati anak tentu tidak akan langsung membaik sekalipun tangisnya sudah berhenti, atau mereka sudah menentukan mainan yang dipilih kemudian. Nah, agar anak lebih rileks dan mood-nya benar-benar pulih kembali, orang tua perlu menghibur anak dengan cara yang sederhana.

Tidak perlu pergi ke taman hiburan atau lainnya, cara mengatasi anak tantrum dengan mudah cukup hiburan sederhana tanpa banyak modal. Misalnya menyanyi bersama, atau melihat sekeliling kemudian membuat lelucon sederhana. Dengan hal kecil tersebut, perhatian mereka dari emosinya tadi akan teralih dan bisa tersenyum kembali.

6. Memberikan Waktu untuk Anak

Jika dengan hiburan anak masih belum tenang maka langkah yang bisa dilakukan adalah memberikan waktu dan ruang untuk mereka agar bisa menenangkan diri terlebih dahulu. Tidak hanya orang dewasa saja, proses menenangkan diri setiap anak juga berbeda. Jadi orang tua tidak bisa memaksakan anak agar segera pulih.

Berilah waktu agar emosinya mereda, tapi tetap dengan komunikasi yang baik. Misalnya, ibu dan ayah membiarkan di kamar sampai tenang kemudian saat emosinya sudah mereda dan siap menceritakan semuanya, anak diperbolehkan keluar dan menemui orang tuanya.

Atau orang tua juga bisa menghampiri anaknya saat dirasa waktu yang diberikan sudah cukup. Hal ini tentunya akan bergantung pada setiap karakter anak. Jadi cara terbaik yang orang tua lakukan tentunya perlu menyesuaikan tipe masing-masing anaknya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: