71 Pasang Ikut Isbath Nikah, Termuda 24 Tahun dan Tertua 84 Tahun

71 Pasang Ikut Isbath Nikah, Termuda 24 Tahun dan Tertua 84 Tahun

ISBAT NIKAH - Sebanyak 71 pasangan di Kecamatan Paninggaran mengikuti isbath nikah di halaman kecamatan, Jumat (18/8/2023).-Triyono-

KAJEN- Sebanyak 71 pasangan di Kecamatan Paninggaran mengikuti isbath nikah di halaman kecamatan, Jumat (18/8/2023). Pasangan yang mengikuti Isbath nikah berusia 24 tahun, tertua 84 tahun. Sementara Bupati Pekalongan Fadia Arafiq dan Ketua Pengadilan Agama Provinsi Jawa Tengah menyaksikan langsung. 

Sekadar untuk diketahui, status pernikahan 71 pasangan sah usai mengikuti isbat nikah masal yang mendapat putusan hukum dan buku nikah. Mereka kini juga mengantongi KTP dan Kartu Keluarga (KK) baru yang sudah diperbarui. Bahkan anak-anak mereka juga dibuatkan akta kelahiran baru dengan status anak ayah.

Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, menyampaikan bahwa meskipun para peserta isbat nikah dapat mengurus dokumen pernikahannya sendiri, adakalanya keterbatasan waktu, biaya, dan jarak menjadi hambatan sehingga pasangan yang telah menikah secara agama sering kali enggan mengurusnya. 

Dengan adanya acara isbat nikah tersebut, Fadia berharap semua peserta isbat nikah terbantu untuk mencatatkan pernikahannya secara resmi dan bisa mendapatkan buku nikah secara mudah dan cepat.

"Mungkin kita bisa mengurus buku nikah sendiri. Tapi kalau mengurus sendiri, waktunya, biayanya, dari sini ke pengadilan agama, belum lagi ke Disdukcapil, ke KUA bolak balik. Kadang-kadang kita malas mengurusnya. Tapi hari ini selesai semuanya, satu hari selesai semua, dan kita punya kejelasan. Ini sangat penting sekali,” tuturnya.

Fadia juga mengingatkan masyarakat pentingnya mencatatkan pernikahan secara resmi dan memiliki buku nikah. Ia menyatakan bahwa meskipun sebagian masyarakat mungkin menganggap enteng, memiliki dokumen pernikahan yang resmi secara negara berdampak penting terutama bagi anak-anak yang lahir dari pernikahan tersebut.

"Kita takkan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan seseorang. Mungkin ada pasangan yang anaknya memiliki keinginan untuk menjadi aparat kepolisian atau profesi lainnya. Namun, bila akta pernikahan hanya mencantumkan nama ibu, meskipun tidak menghalanginya, Ini bisa membuat anak merasa terluka. Ini penting sekali," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Fadia juga memberikan apresiasi kepada 6 kepala desa di Kecamatan Paninggaran yang telah berperan penting dalam kesuksesan acara isbat nikah tersebut. Selanjutnya, ia juga mengekspresikan dukungannya terhadap acara tersebut dan berharap contoh positif ini bisa menjadi teladan bagi desa-desa lain.

"Saya mendukung acara isbat nikah ini. Saya mendukung dan mau agar kita selaku pemimpin ini bisa menjadi pemimpin yang bermanfaat untuk orang banyak dan dengan acara isbat nikah ini kita bisa memberikan kita kebahagiaan. Saya yakin, Allah akan memberikan balasan yang sama, yakni kebahagiaan dan keselamatan bagi kita semua," tuturnya.

“Mudah-mudahan acara ini bermanfaat dan bisa ditiru oleh desa yang lainnya, karena ini bisa kita anggarkan melalui dana desa. Seluruh desa bisa mengadakan. Mudah-mudahan kepala desa lainnya bisa mengikuti,” lanjutnya.

Selain memberikan sambutan, Bupati Fadia juga memperkenalkan dan me-launching aplikasi Sistem Pelayanan Terintegrasi Secara Online Pengadilan Agama Kajen (Santri Online) yang memudahkan masyarakat dalam mendaftarkan berbagai perkara di Pengadilan Agama Kajen. Ia berharap aplikasi tersebut bisa memberikan manfaat dan kenyamanan bagi masyarakat Kabupaten Pekalongan

“Mudah-mudahan ini juga bermanfaat untuk semuanya dan masyarakat kita khususnya di Kecamatan Paninggaran, Kandangserang, dan Petungkriyono yang jauh, pakai aplikasi ini bisa terbantu," pungkasnya.

Sementara Ketua Pengadilan Tinggi Agama Semarang H Empud Mahfudzin menyampaikan apresiasi atas inisiatif pemerintah daerah untuk penyelenggaraan isbat nikah tersebut.

Ia menekankan bahwa melalui acara tersebut, seluruh pasangan secara resmi telah memiliki kejelasan terutama berkaitan dengan dokumen-dokumen penting yang mana nantinya dapat digunakan untuk keperluan seperti ketika anaknya akan mendaftarkan sekolah, atau pada saat ingin berangkat haji ataupun umroh ke tanah suci.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: