Hati-Hati! Pahami Risiko Menyemprotkan Angin Kompresor saat Mengganti Oli
GANTI OLI - Proses penggantian oli harus memperhatikan beberapa langkah agar tak berdampak negatif untuk mesin.-rsl-
SEMARANG - Mengganti oli mesin sepeda motor secara rutin dan teratur merupakan salah satu langkah untuk melindungi seluruh bagian komponen mesin bagian dalam dan mempertahankan performanya. Namun dalam proses penggantian oli, ada beberapa metode yang sebaiknya dihindari untuk mengurangi siriko negatif pada komponen bagian dalam mesin sepeda motor.
Salah satu metode yang sering kali disalahpahami ialah menggunakan angin dari kompresor untuk mengeluarkan oli lama dari mesin. Tujuannya agar sisa-sisa oli lama bisa keluar semua, tapi perlu diketahui bahwa setiap proses pengurasan oli lama pasti akan ada sisa oli yang tertinggal bersama kotoran sisa pembakaran dan lain sebagainya. Karena itu disarankan untuk tidak menyemprotkan angin dengan kompresor ke ruang penyimpanan oli di dalam mesin sepeda motor.
Technical Service Manager Astra Motor Jateng, Hery Suryo mengatakan, tindakan penyemprotan angin dengan kompresor memiliki dampak negatif bagi mesin karena angin kompresor mengandung uap air. "Jika uap air tersebut tercampur dengan oli, bisa menyebabkan daya pelumasannya berkurang," kata Hery.
Selain itu, dampak negatif lainnya adalah dapat menyebabkan kotoran atau partikel kecil pada filter oli masuk kembali ke mesin. Jadi saat melakukan penggantian oli mesin, sebaiknya menunggu hingga oli bekas mengalir secara alami dan tidak ada lagi sisa oli yang menetes dari mesin. Proses pengeluaran sisa oli bisa dilakukan dengan mengengkol beberapa kali dengan posisi kontak mesin dalam keadaan mati.
"Untuk mendapatkan layanan service sepeda motor terpercaya dan bergaransi dari para ahlinya, bawalah sepeda motor ke bengkel AHASS terdekat. Di AHASS selalu menggunakan suku cadang yang 100% asli," tandasnya.(rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: