Bagus untuk Lansia, Inilah 6 Obat Nyeri Sendi dan Otot yang Ampuh dan Efektif

Bagus untuk Lansia, Inilah 6 Obat Nyeri Sendi dan Otot yang Ampuh dan Efektif

obat nyeri sendi dan otot --freepik.com/jcomp

2. Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)

Obat nyeri sendi yang tergolong obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen, juga dapat digunakan untuk mengatasi nyeri sendi yang sedang hingga berat.

Meskipun umum digunakan, NSAID hanya disarankan untuk dikonsumsi sesuai dengan saran apoteker atau dokter. Hal ini dikarenakan obat ini memiliki beberapa efek samping, terutama jika digunakan dalam jangka panjang.

Beberapa efek samping yang dapat muncul adalah sakit perut, mual, diare, nyeri ulu hati, sakit kepala, dan mengantuk.

3. Obat-obatan opioid

Jika nyeri sendi dan otot parah dan tidak dapat diredakan dengan parasetamol dan NSAID, dokter mungkin akan meresepkan obat opioid, seperti oksikodon, morfin, dan hidrokodon.

Obat-obatan ini tidak dapat dikonsumsi tanpa pengawasan dokter, karena ada peningkatan risiko penyalahgunaan dan ketergantungan obat. Selain itu, ada efek samping lain yang juga bisa muncul, seperti mengantuk, sembelit, mual, dan muntah.

Obat opioid lebih sering digunakan sebagai tambahan obat saat prosedur pembedahan, pereda nyeri setelah operasi, atau pereda nyeri setelah kecelakaan, misalnya pada kondisi patah tulang dan cedera kepala.

4. Obat pelemas otot

Selain berbagai obat pereda nyeri sendi dan otot di atas, ada juga obat pelemas otot yang dikhususkan untuk meredakan nyeri, kaku, dan tegang pada otot. Contoh obat jenis ini yang sering digunakan adalah eperison.

Tidak jarang pelemas otot digunakan bersamaan dengan obat pereda nyeri lainnya. Meski begitu, dosis dan durasi pengobatan tetap harus sesuai anjuran dokter.

5. Capsaicin

Selain obat minum, obat oles yang mengandung capsaicin juga dapat digunakan untuk mengurangi nyeri sendi dan otot yang disebabkan oleh artritis. Capsaicin bekerja dengan cara memblokir zat yang mengirimkan sinyal rasa sakit dan memicu pelepasan endorfin yang memblokir rasa sakit.

Namun, krim topikal capsaicin dapat menyebabkan sensasi menyengat atau terbakar di area yang dioleskan.

6. Natrium diklofenak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: