Kerja Keras Berbuah Penghargaan dan Prestasi

Kerja Keras Berbuah Penghargaan dan Prestasi

Dio Satrio Jati
Senior Marketing Toyota Nasmoco Pekalongan

KEBERHASILAN Nasmoco Toyota Pekalongan dalam mencapai marketshare hingga 33,3 Persen di bulan Januari 2020, sekaligus meraih banyak prestasi dan peningkatan penjualan selama beberapa tahun terakhir ini, tak lepas dari langkah taktis dan strategis ujung tombak penjualan, yakni para sales atau marketing.

Satu di antaranya adalah Dio Satrio Jati, Sales Senior Nasmoco Pekalongan yang sangat aktif menjaring costumer hingga mendapatkan beberapa penghargaan dan prestasi yang membanggakan. Mulai dari The Best Dealer Sales Person 2019, hingga Juara 1 The Best Senior retail Jateng-DIY tahun ini. "Kalau the best dealer bukan pertama kali, tapi sudah dua tahun berturut-turut," ungkap Dion ketika ditemui di Dealer Nasmoco Pekalongan.

Prestasi tersebut merupakan hasil kerja kerasnya dalam memaksimalkan penjualan hingga mencapai target maksimal. Bayangkan saja, tahun 2019 lalu pria yang murah senyum ini berhasil menjual 96 unit mobil Toyota. Bahkan untuk kategori sales senior, dirinya memiliki great penjualan yang paling tinggi dari yang lain.

"Tahun kemarin setahun 96 kali. Kalau the best senior retailnya itu nomor 1 se jateng-DIY di mana salah satu kriterianya adalah penjualan terbanyak untuk great senior. Kalau great junior kan misalnya targetnya sebulan 3, atau sebulan 5. Kalau senior kan sebulan 8. Nah kalau yang senior itu yang terbanyak kebetulan saya kemarin, baru pertama kali," jelasnya.

Pria yang sudah 6 tahun bekerja sebagai sales consultant di Nasmoco Pekalongan ini mengaku hanya bekerja maksimal. Hasil memuaskan yang berujung pada prestasi dan penghargaan itu, merupakan bonus dari perjuangannya. Kendati ia sangat tidak menyangka akan mendapatkan hasil maksimal itu.

"Nggak nyangka juga. Soalnya kan sales-sales di kota-kota gede kan persaingannya kencang, permintaan pembelian juga gede. Kebetulan kalau orang yang dari Pekalongan yang penjualannya ya lumayan sih, tapi tidak sama dengan kota-kota gede, jadi nggak nyangka aja," ungkapnya.

Dengan pencapaian tersebut, ia merasa bangga karena masih banyak senior yang lebih lama dan lebih profesional darinya namun belum seberuntung dirinya. "Dapat sertifikat, piala, uang. Nggak nyangka juga, ibarat kata yang lebih senior dari aku banyak, yang lebih lama dari aku juga banyak, yang lebih profesional dan lebih sering ketemu pimpinan-pimpinan juga banyak. Cuma ya alhamdu lillah," ujarnya.

Dengan pencapaian tersebut, dirinya semakin termotivasi untuk terus meningkatkan kinerjanya agar melampaui hasil yang ia peroleh sekarang ini. "Pengen lagi dong. Total kemarin 1 tahun 96. Kedepan targetnya yang penting melebihi tahun ini," tekadnya.

Namun untuk meningkatkan prestasi, tentu tidak semudah membalik telapak tangan. Banyak tantangan yang harus ia hadapi. Namun dengan berbekal pengalaman dan pelayanan yang baik pada costumernya selama ini, ia optimis bisa meraih lebih dari yang ia peroleh sekarang ini.

"Mempertahankan akan lebih susah dari memulai. Ini akan lebih fokus lagi lah, lebih banyak lagi ketemu dengan teman-teman konsumen. Kami bukan siapa-siapa klo tak ada referensi dari konsumen. Jadi awalnya kan dari kita juga, kalau layanan kita bagus kan konsumen juga pasti senang dan mereferensikan ke yang lain," katanya.

Ia berharap pencapaiannya itu bisa menjadi motivasi tidak hanya buat dirinya, namun juga buat para sales junior di bawahnya agar segera meninggalkan zona nyaman jika mau mencapai target bahkan mendapatkan prestasi dan penghargaan yang layak diapresiasi.

"Kalau untuk memotivasi, jangan mau berada dizona nyaman. Kalau sudah di zona nyaman, kita pasti membatasi diri. Namun keluar dari zona nyaman itu penuh tantangan. Cuma namanya kita manusia kan, tantangan perlu di jawab. Ibaratnya udah basah, sekalian kita renang aja. Untuk teman-teman klo bisa jangan gampang puas. Kedepan tantangannya pasti berubah sehingga kita juga harus berubah," paparnya.

Semua pencapaian yang ia peroleh sekarang ini diklaimnya karena ia tulus dan mencintai perusahaan dan pekerjaannya. Dengan demikian ia bekerja dengan sungguh-sungguh dan tekun memajukan perusahaan dengan seluruh jiwa raganya. "Nasmoco ya perusahan sawah ladangku. Jadi tidak mungkin, aku mempertaruhkan nama baikku untuk ibarat kata kerja abal-abal, kerja ngebodohin konsumen. Karena masa depanku juga dari Nasmoco, jadi akan saya jaga marwah perusahaan," kata dia.

Pria berbadan tinggi besar itu bertekad untuk terus berjuang segenap jiwa raga untuk perusahan. "Loyalitas ke perusahaan akan tetap saya pertahankan dan akan tetap memberikan yang terbaik. Apa itu. Ya penjualan yang harus nambah, karena memang targetnya penjualan akan terus ditingkatkan lagi," tandasnya.(ap3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: