Kurun 2019, Produk Simpanan Kopena Meningkat Signifikan

Kurun 2019, Produk Simpanan Kopena Meningkat Signifikan

KOPENA - Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Koperasi Pemuda Buana (Kopena) yang berkantor pusat di Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 77 Pekalongan, Selasa (3/12).

KOTA - Perkembangan cabang, anggota, peserta hingga bisnis yang semakin maju membuat aset Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Koperasi Pemuda Buana (Kopena) yang berkantor pusat di Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 77 Pekalongan mengalami perkembangan signifikan.

Demikian diungkapkan, Wakil Ketua Kopena, Nur Khamid saat ditemui di kantornya, Selasa (3/12). Perkembangan signifikan terutama didominasi oleh produk simpanan, mulai dari simpanan sukarela, simpanan sariya, simpanan haji dan umroh, simpanan ziarah hingga simpanan qurban.

"Jadi kaitan dengan perkembangan KSPPS Kopena, bahwa tahun 2019 adalah signifikan kenaikan itu dibidang simpanan. Simpanan itu terutama yang sukarela. Kemudian yang berjangka, simpanan sariya, kemudian kaitannya dengan simpanan qurban. Juga ada namanya simpanan umroh. Ada juga simpanan Ziarah. Itu rame juga, setahun itu, bisa memberangkatkan 1 kali, minimal 7 bis," ungkapnya.

Dari sekian banyak varian simpanan di Kopena, yang mengalami peningkatan signifikan adalah simpanan Sariya. "Kenaikan signifikan itu dari simpanan Sariya. Itu kenaikannya sampai sekian ribu, sampai 32 ribu juga peserta. Itu kali 75 ribu per orang," jelasnya.

Kata Nur Hamid, simpanan sariya itu setiap hari Jumat Rp75 ribu. Dan diambilnya 1 tahun menjelang hari raya. Biasanya pertengahan bulan puasa.

"Dan diterimakan Rp2 juta 250 ribu yang dulu. Tapi kan kalau sekarang pasti meningkat. Kemudian dikasih bingkisan juga, nilainya kira-kira Rp60 ribuan. Ada beras, ada gula, ada sirup, seperti sembako," imbuhnya.

"Yang paling suka mereka itu adalah yang punya karyawan. Karyawan punya 50, 20 dia ikutkan 20 dan lain sebagainya. Sehingga menjelang hari raya itu tinggal ngasih uangnya berapa, kasih bingkisannya pula," tambahnya.

Peningkatan signifikan itu juga ditandai dengan bertambahnya jumlah peserta setiap tahun. "Anggotanya itu setiap tahun senantiasa meningkat. Dulu itu 31 ribu sekian, sekarang itu 32 ribu sekian," ucapnya.

Sebab kata dia, bisnis Koperasi memang berbanding lurus antara jumlah peserta, jumlah aset dan jumlah SHU. Kendati kata dia, pertambahan peserta akan semakin membuat pola perhitungan semakin sulit.

"Sebenarnya semakin banyak, semakin sulit kita. Makanya kemarin itu kita batasi, yakni dikasihkan uang saja, tak usah bingkisan. Bingkisan yang nilainya Rp60 ribuan itu diuangkan saja. Tapi tidak mau. Mereka tetap pengennya bingkisan," paparnya.

Nur Hamid menilai, perkembangan signifikan dari bisnis Kopena sebenarnya di dukung oleh pola transformasi informasi tradisional dari orang per orang. Jadi pola bisnisnya memang merangkul kalangan menengah ke bawah.

"Masyarakat memilih simpanan di Kopena sebenarnya menular saja dari informasi orang per orang saja," sambungnya.

Untuk strategi tahun depan 2020, pihaknya akan meningkatkan simpanan Umroh dan Haji. "Simpanan umroh dan haji kan setiap bulan itu Rp35 ribu, kemarin sudah ada 40 berapa gitu, dinaikkan kalau bisa jadi 100. Begitu 35, nanti selama 3 tahun, kemudian nanti berangkat umrah gratis total. Semua pengurusan itu, kan Umroh itu hitung-hitungannya itu kira-kira Rp29 juta, untuk tambahan lain-lainnya itu sekitar Rp30 an juta, tapi sudah all in itu. Kemudian pesawatnya, kita kan gunakan Saudi atau garuda, fasilitas selalu pake itu. Karena dengan Garuda atau Saudia itu tidak berhenti di Malaysia, Singapura, tapi langsung Indonesia-Jedah," paparnya.

Kopena di Pekalongan sendiri ada 14 Cabang, Kabupaten Batang ada 3, Kabupaten Pekalongan 3, Kota Pekalongan 4, kemudian Pemalang 3. Rencananya mau buka di Weleri dan Tegal dalam tahun 2020 nanti. "Untuk dilaksanakan itu sudah disetujui dalam rapat anggota tahun kemarin," tegasnya. (ap3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: