Festival Pangan 2024, Sinergi Kota Pekalongan Bangun Ketahanan Pangan di Tengah Perubahan Iklim
Festival- Gelaran festival pangan 2024 Kota Pekalongan yang berlangsung meriah di GOR Jetayu, Kota Pekalongan, Minggu (28/4/2024).-FOTO-Dwi Fusti Hana Pertiwi
RADARPEKALONGAN,DISWAY.ID- Pemerintah Kota Pekalongan bersama Kemitraan menggelar kegiatan Festival Pangan 2024 dengan mengangkat tema 'Sedekah Untuk Bumi' yang berlangsung meriah di GOR Jetayu, Kota Pekalongan, Minggu (28/4/2024).
Perubahan iklim membawa efek domino yang merugikan umat manusia. Salah satu efek tersebut ialah terancamnya ketahanan pangan. Sebab Perubahan iklim mengakibatkan pergeseran musim hujan dan kemarau yang mengurangi hasil pertanian.
Berdasarkan data Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Indonesia mengalami penurunan curah hujan tahunan sebesar 1-4 persen pada periode 2020-2034. Hal ini berpotensi menurunkan produksi padi nasional sebesar 1,13 - 1,89 juta ton. Sawah seluas 2.256 hektar pun terancam kekeringan.
Hal ini pula yang tengah terjadi di Kota Pekalongan. Banjir rob dan naiknya permukaan air laut di pesisir Kota Pekalongan sejak 2007 meluluhlantakkan lahan pertanian warga. Dan dampaknya tidak main-main.
BACA JUGA:Handphone Oppo Harga Rp2 jutaan, Punya Kamera Bening dengan Tampilan Layar Full
BACA JUGA:PSHT Cabang Kabupaten Pekalongan Ditantang Cetak Atlet Berprestasi
Sebagian wilayah di Kecamatan Pekalongan Utara kehilangan status sebagai lumbung padi dan produsen hasil perkebunan. Padahal daerah itu dulunya menjadi sentra pertanian dan perikanan. Komoditas pangan terutama padi serta sayuran pernah tumbuh subur di Kota Pekalongan.
Sejak tahun 2021, Kemitraan bersama Pemerintah Kota Pekalongan melalui dukungan Adaptation Fund (AF) bekerja sama membangun program adaptasi perubahan iklim.
BACA JUGA:Unik, Di Kota Pekalongan Ternyata Ada Posyandu Remaja, Berikut Ini Layananya
Salah satu tujuannya untuk membangun ketahanan pangan di wilayah terdampak.
Kemitraan berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Pekalongan dan warganya kini tengah mengembangkan urban farming sebagai bentuk adaptasi perubahan iklim.
Para petani yang tadinya tak bisa bercocok tanam lantaran sawah dan kebunnya terendam rob, sekarang bisa kembali memproduksi pangan bagi masyarakat Kota Pekalongan.
BACA JUGA:Habib Ahmad bin Abdullah Al-Athas Pekalongan: Ulama Besar yang Istiqamah dan Zuhud
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: