Screening Kanker Payudara, Puskesmas Pekalongan Selatan melaksanakan Kelon (Kelas Onkologi) bersama FIK Unikal

Screening Kanker Payudara, Puskesmas Pekalongan Selatan melaksanakan Kelon (Kelas Onkologi) bersama FIK Unikal

Tim PKM Unikal beserta kader kesehatan Puskesmas Pekalongan Selatan berfoto bersama usai kegiatan --Malikha

Sebelum dilakukan skrining kanker payudara, masyarakat awam juga perlu untuk diberikan pemahaman tentang kanker payudara itu sendiri, hal ini dikarenakan pemahaman yang rendah juga dapat menjadi faktor yang berkontribusi terhadap peningkatkan kejadian kanker payudara pada suatu daerah.

 Hasil penelitian yang dilakukan di Pakistan menunjukkan bahwa kebanyakan wanita memiliki pengetahuan sedang untuk kanker payudara (59%), dan televisi merupakan sumber utama untuk pengetahuan mereka terkait kanker payudara (Khokher, Qureshi, Mahmood, Saleem, & Mahmud, 2011). Hasil ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Indonesia dimana untuk tingkat pengetahuan wanita terkait kanker payudara sebagian besar (37%) berada dalam kategori sedang (Sihita, Nurchayati, & Hasneli, 2019).

Jumlah WUS yang melakukan pemeriksaan untuk deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara tahun di Jawa Tengah tahun 2021 yang dilaporkan sebanyak 33.116 WUS atau 0.6 persen dari perempuan usia 30-50 tahun. Persentase WUS ini masih sangat jauh dari target yang ditetapkan (10 persen). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2020 persentase WUS Terdapat Benjolan Pada Pemeriksaan CBE dari 546 WUS ditemukan 22 WUS (4,03%) yang terdapat benjolan. 

Berdasarkan data dari profil Puskesmas Pekalongan Selatan tahun 2022 jumlah wanita usia subur sekitar 23.016 jiwa, wanita dari pasangan usia subur sekitar 14,951 jiwa, dan jumlah wanita usia menopause sekitar 1,567 jiwa sehingga total kelompok resiko terhadap masalah kesehatan payudara yaitu 13.384 jiwa atau 20,13% dari total penduduk (66.461 jiwa). 

Tingginya jumlah penduduk yang masuk kategori resiko terhadap masalah kesehatan payudara dan belum adanya kader kesehatan yang terlatih untuk melakukan Breast Self-Examination menyebabkan isu tentang kesehatan payudaran dan deteksi dini kejadian kanker payudara menjadi hal urgen untuk diatasi. Mengingat bahaya kanker payudara yaitu komplikasi pada organ tubuh lainnya sehingga berujung pada kematian.

"Oleh karena itu pentingnya dilakukan kegiatan Pemberdayaan KELON (Kelas Onkologi) Dalam Screnning dan Deteksi Dini Kanker Payudara di Wilayah Kerja Puskesmas Pekalongan Selatan agar dapat mendeteksi dini sel-sel abnormal yang ada didalam tubuh agar dapat ditemukan sebelum berkembang menjadi kanker yang mematikan," pungkas Isrofah.(Mal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: