Kyai Amir Idris Simbang Kulon, Ulama Besar Santri Kesayangan KH Sholeh Darat dan Syekh Mahfud Termas

Rabu 22-05-2024,11:56 WIB
Reporter : Aghistna Muhammad Ibrahim Sula
Editor : Wahyu Hidayat

Di antara guru-guru beliau di Makkah adalah Syekh Mahfud Termas, Kyai Nahrowi Banyumas, Kyai Abbas Brebes, Kyai Masduki Cirebon, dan Kyai As'ad Tegal.

BACA JUGA:KH. Ghufron Achid Sampangan, Ulama Alim Menantu Pendiri Yayasan Salafiyah Pekalongan yang Tekun Belajar

Ada cerita menarik antara Syekh Mahfud Termas dan santri kesayangannya itu, saat itu diceritakan Kyai Amir Idris diperintah Syekh Mahfud untuk menulis ulang naskah kitabnya yang berjudul "Mauhhibah Dzil Fadhol", naskah itu pun ditulis Kyai Amir Idris dengan sempurna berbekal ingatannya yang sangat tajam.

Acara pernikahan antara Kyai Amir Idris dengan Nyai RA Zahro pun dilakukan di Makkah.

Sepulangnya dari Makkah, beliau diberi amanat oleh KH. Sholeh Darat untuk membantu mengasuh pondok pesantren beliau di Semarang.

Cukup lama di Semarang, Kyai Amir Idris lalu memutuskan untuk hijrah ke Pekalongan beserta keluarganya pada tahun 1925.

BACA JUGA:Kedekatan Habib Ahmad Al-Athas dengan Habib Hasyim bin Yahya, Kakek dari 2 Ulama Besar Asal Pekalongan

BACA JUGA:Kedekatan Habib Ali bin Ahmad Al-Athas dengan Para Kyai dan Masyarakat Pekalongan

Saat itu Kyai Amir Idris di Pekalongan tinggal bersama Kyai Abu Bakar (Kradenan), beliau adalah teman Kyai Amir Idris semasa nyantri di Makkah.

Di Pekalongan Kyai Amir Idris tak meninggalkan aktivitas mengajar dan berdakwahnya, beliau menyebarkan ilmu yang didapat kepada santri-santrinya di Pekalongan dan sekitarnya.

Kemudian Kyai Amir pun pindah dan menetap di rumah pemberian Kyai Adam Simbang Kulon.

Banyak santri-santri Kyai Amir Idris Simbang Kulon yang kelak menjadi ulama besar di Nusantara, di antaranya adalah Kyai Mahrus Ali (Ponpes Lirboyo), Kyai Ali Maksum (Ponpes Krapyak), Kyai Muhammadun (Pati), dan masih banyak lagi yang lainnya.

Kyai Amir Idris Simbang Kulon wafat pada hari Selasa pada tanggal 7 Juni 1938 M, hari yang kata Mbah Maimun Zubair sebagai hari di mana ulama banyak wafat.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Pekalongan: Habib Abu Bakar bin Thoha bin Yahya Kayugeritan, Wali Besar Sekaligus Juru Damai

BACA JUGA:Tentang Ratibul Kubro dan Nasehat Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan untuk Para Pembaca Ratib

Jenazah KH. Muhammad Amir bin KH. Idris dimakamkan di kompleks pemakaman Banyurip Ageng.

Kategori :