Ada Sanca di Tengah Rob, Warga Tirto Pilih Mengungsi

Ada Sanca di Tengah Rob, Warga Tirto Pilih Mengungsi

TEMUKAN ULAR - Inilah dua ular sanca yang ditemukan di pemukiman
warga di tengah banjir rob yang melanda Kelurahan Tirto,
Pekalongan Barat.

TIRTO - Beberapa wilayah di Pekalongan saat ini tengah tergenang air banjir yang disebabkan pasangnya air laut atau rob. Salah satunya Kelurahan Tirto, Pekalongan Barat, Kota Pekalongan. Menurut pantauan Lurah Tirto, Nur Imaniah, Rabu (3/6/2020), kondisi banjir rob saat ini bahkan semakin parah.

Beberapa RW dan RT di Kelurahan Tirto terendam banjir rob hingga ketinggia 15-70 cm. Hal itu diperparah meluapnya Sungai Bremi dan jebolnya tanggul darurat yang menjadi sanggahan sementara luapan rob.

Tidak hanya itu saja, keadaan juga diperparah dengan ditemukannya dua ular sejenis sanca berukuran besar di pemukiman warga. Hal tersebut jelas membuat warga panik dan akhirnya mengungsi di Kantor kelurahan.

"Akhir-akhir ini robnya makin besar, tadi malam ada juga yang ngungsi di Kelurahan. Cuma RT yang dekat kali yang mengungsi, tadi malam hanya 3 KK sebanyak 6 orang yang mengungsi ke kelurahan di aula. Itu karena khawatir ada ular besar sejenis sanca ditemukan di tower air minum. Semoga pengungsi jangan bertambah," ungkap Imaniah, Rabu (3/6/2020).

Lebih lanjut dia menjelaskan, titik dampak rob terparah di kelurahan Tirto ada di
dua RW, yakni RW 3 dan RW 4. Dua wilayah ini memang sudah langganan rob.

"Di sini itu RT 3 RW 4, RT 2 RW 4, karena rob ini terlalu tinggi hampir semua RW 4 itu banjir, RW 3 nya itu RT 5 dan RT 6 itu apalagi rob besar. Setiap hari air rob tak surut ditambah lagi rob susulan," paparnya.

Sebagai tindakan penangggulanan, beberapa warga bergotong royong membuat tanggul semi permanen yang terbuat dari batu dan semen. Tindakan itu merupakan inisiatif atau swadaya dari masyarakat dengan mengumpulkan dana Rp 180 ribu per kepala keluarga. Sembari menunggu upaya dari pemerintah merealisasi tanggul permanen.

"Ini sementara warga membuat tanggul darurat, tapi tidak dari karung, tapi batu semen, ya alhamdu lillah di RW 1 RT 7 sama RT 3 itu membuat tanggul permanen tapi dengan swadaya masyarakat. Dan mereka kompak mau. Daripada membuat tanggul darurat dari karung sama tanah, itu kalau kena hujan, karungnya ambrol," jelasnya.

Imaniah mengapresiasi dan mendukung warganya mandiri untuk kembali membangkitkan rasa gotong royong bersama menanggulangi bencana di lingkunganya. Apalagi, bencana rob rutin melanda Kelurahan Tirto. (ap3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: