Kenapa Fresh Graduate Susah Dapat Pekerjaan? Ini 5 Fakta Penting yang Jarang Disadari!

Kamu bisa mengembangkan skill ini sejak masih di bangku kuliah atau bahkan saat kamu sudah menjadi fresh graduate seperti dengan mengikuti pelatihan, organisasi independen, volunteering, komunitas, dan lainnya.

BACA JUGA: 5 Tips untuk Fresh Graduate Agar Punya Penghasilan Dua Digit dari Kerja Freelance, Mapan Secara Finansial!

Terlalu memilih pekerjaan

Akan lebih baik jika kamu tidak terllau pemilih dalam pekerjaan. Kamu mungkin memiliki impian tersendiri untuk pekerjaanmu, tetapi pahamilah bahwa mencapai pekerjaan impian juga membutuhkan proses dan kamu tidak bisa secara tiba-tiba berada di sana.

Sebagai langkah awal, usahakan untuk tidak terus-terusan menolak pekerjaan yang kamu anggap tidak sesuai dengan tingkat pendidikan atau gaji yang kamu harapkan.

Untuk menjawab tantangan kenapa fresh graduate susah dapat pekerjaan, kamu perlu memahami bahwa tidak apa-apa jika pekerjaan pertama tidak ideal.

Jadikan hal tersebut sebagai langkah awalmu untuk mendaki dunia karier yang lebih tinggi.

Skill yang dimiliki tidak sesuai dengan bidang kerja

Fakta lain yang menjadi alasan kenapa fresh graduate susah dapat pekerjaan adalah adanya ketidaksesuaian antara bidang kerja dan kemampuan atau skill yang dimiliki oleh para lulusan baru.

Bisa jadi, ini karena pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari mata kuliah tidak sepenuhnya mempersiapkan lulusan untuk terjun ke dunia kerja, atau bisa juga karena fresh graduate kurang mengeksplor diri.

Untuk mengatasi salah satu alasan kenapa fresh graduate susah dapat pekerjaan ini, penting untukmu agar bersikap aktif meningkatkan skill baik melalui kursus, sertifikasi, magang, dan lainnya.

BACA JUGA: Sambil Nunggu Panggilan Kerja, Yuk Coba 5 Pekerjaan Freelance dengan Gaji Tinggi Buat Fresh Graduate!

Tidak bersikap proaktif

Terakhir, alasan kenapa fresh graduate susah dapat pekerjaan sering kali adalah kurangnya sikap proaktif dalam diri mereka. Artinya, para lulusan baru cenderung pasif dalam mencari peluang karier.

Contohnya saja, para fresh graduate hanya mengandalkan pengumuman lowongan kerja di media sosial atau platform lain tanpa mengirimkan langsung atau tidak mempersiapkan diri untuk melamar pekerjaan hingga semester akhir.

Sumber: