Konferwil XVI NU Jawa Tengah Dibuka, Ketua PWNU Jateng: Konferwil Aktualisasi Konstitusi Organisasi

Ketum PBNU Gus Yahya mengungkapkan kalau Konferwil XVI NU Jateng di Kota Pekalongan ini merupakan konferensi pertama yang digelar PBNU maupun PWNU setelah dicabutnya moratorium penyelenggaraan konferensi oleh PBNU.

Gus Yahya menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu PBNU memutuskan untuk menunda konferensi-konferensi sampai dengan berakhirnya Pemilu dan Pilpres 2024.

"Ini keputusan PBNU pada awal Januari memang semua kegiatan konferensi dari semua tingkatan kita tunda seluruhnya sampai dengan berakhirnya Pemilu dan Pilpres. Termasuk (Konferwil NU) Jawa Tengah," 

Semestinya, ungkap Gus Yahya, pelaksanaan Konferwil NU Jawa Tengah sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu.

"Nah, alhamdulillah setelah kita lewati 14 Februari yang lalu kita melihat bahwa hasilnya sudah cukup jelas dan tidak ada potensi yang bisa jadi masalah signifikan. Maka PBNU memutuskan untuk mencabut moratorium dan mulai menyelenggarakan konferensi-konferensi yang tertunda itu sesegera mungkin," ungkapnya.

Dalam pengarahannya saat pembukaan, Ketum PBNU Gus Yahya mengingatkan bahwa hakikat dari jamiyyah Nahdlatul Ulama adalah jamiyyahnya para ulama syariah yang bermazhab Ahlussunah Wal Jamaah

BACA JUGA:Kota Pekalongan Jadi Tuan Rumah Konferwil XVI NU Jateng, PCNU Matangkan Persiapan

Konferwil yang akan berlangsung pada 5-6 Maret ini akan akan membahas beberapa hal utama dalam sidang-sidang komisi. Terdiri dari Komisi A (Program Kerja), Komisi B (Organisasi dan Rekomendasi), serta Komisi C (Bahtsul Masail).

Sebelum sidang komisi, dilaksanakan pembacaan dan pembahasan tata tertib Konferwil. Setelah sidang-sidang komisi selesai, dilanjutkan pembahasan hasil pleno sidang komisi.

Dilanjutkan dengan sidang pleno laporan pertanggungjawaban PWNU masa khidmat 2018-2023. Setelah itu, dilanjutkan dengan sidang pleno pemilihan Ahlul Ahli Wal Aqdi (AHWA), rapat AHWA, dan pemilihan Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng masa khidmat 2024-2029. (way)

Sumber: