Inilah  6 Tips Mencegah dan Mengatasi Anak yang Kecanduan Gadget, Bisa Dicoba Bunda!

Inilah  6 Tips Mencegah dan Mengatasi Anak yang Kecanduan Gadget, Bisa Dicoba Bunda!

Inilah  6 Tips Mencegah dan Mengatasi Anak yang Kecanduan Gadget, Bisa Dicoba Bunda!-freepik.com-

Sehingga anak tidak akan bermain gadget pada ruang atau wilayah tersebut di dalam rumah. Sehingga saat makan, tidur hingga berkumpul keluarga tidak dibarengi dengan bermain gadget.

5. Beri pemahaman anak terkait bahaya gadget terlalu lama 

Tips yang dapat Bunda lakukan untuk mencegah dan menghindari anak kecanduan gadget yaitu dengan mengajaknya berbicara terkait bahaya penggunaan gadget dalam waktu lama.

Tidak masalah jika harus menyampaikan beberapa dampak negatif penggunaan gadget mulai dari timbulnya penyakit,  gangguan psikologis hingga kejahatan digital.

BACA JUGA:Kinclong Bebas Noda! Simak, 5 Rekomendasi Cairan Pembersih Khusus Kaca Mobil yang Bagus dan Terbaik,

BACA JUGA:3 Rekomendasi Alas Bedak yang Tahan Lama, Coverage Tinggi dan Bikin Glowing Seharian

Beri pemahaman bahwa mengakses internet dan media sosial menjadi aktivitas yang bahaya bagi anak. Sehingga Bunda harus mampu mendiskusikan bagaimana caranya menghindari hal tersebut .

Contohnya penggunaan gadget tetap aman jika anak dalam pengawasan orang tua saat mengakses hal tersebut. 

6. Gantikan dengan mainan yang lebih seru seusianya 

Tips mencegah dan menghindari anak kecanduan gadget  yang terakhir adalah dengan memberikannya mainan yang menyenangkan sesuai usianya.

Usahakan pula ketika memilihkan mainan untuk anak, pilihlah mainan yang sekaligus untuk belajar dan melatih konsentrasi otak seperti puzzle. 

BACA JUGA:Rahasia Freezer Kulkas Tidak Ada Bunga Es : 10 Tips Sederhana untuk Kulkas yang Lebih Awet!

BACA JUGA:Tips Jitu Agar Baterai Hp bisa Lebih Tahan Lama untuk Perjalanan Liburan Lebaran 2024, Dijamin Awet Seharian!

Beberapa tips di atas perlu dilakukan oleh para orang tua untuk melatih anak lebih bijak dalam menggunakan budget.

Namun pastikan kembali agar anak tidak merasa dimarahi, cukup memberinya pemahaman. Karena dikhawatirkan anak malahan mengalami trauma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: