Jejak Sejarah Ulama Pekalongan: Sosok Kyai Dibalik Berdirinya Pondok Pesantren Al-Mubarok Medono

Jumat 17-05-2024,20:57 WIB
Reporter : Aghistna Muhammad Ibrahim Sula
Editor : Dony Widyo

BACA JUGA:Kedekatan Habib Ali bin Ahmad Al-Athas dengan Para Kyai dan Masyarakat Pekalongan

Lama kelamaan santri yang ikut mengaji pun bertambah banyak, mereka datang dari berbagai daerah yang sebagiannya berjarak jauh dari Medono.

Karena melihat situasi yang demikian, Kyai Anshor pun berinisiatif membangun tempat untuk para santri mengaji dan istirahat.

Maka pada tahun 1982, KH. Anshor bin KH. Abdullatif merintis pendirian pondok di Medono yang kemudian diberi nama Al-Mubarok.

KH. Anshor benar-benar menjaga dan memperhatikan kitab-kitab yang dijadikan rujukan dan bahan ajar untuk para santri. Pondok Al-Mubarok hingga kini masih menggunakan kitab-kitab karya ulama salaf yang sudah teruji keilmuannya.

BACA JUGA:Kedekatan Habib Ahmad Al-Athas dengan Habib Hasyim bin Yahya, Kakek dari 2 Ulama Besar Asal Pekalongan

BACA JUGA:Kyai Gede Ceper, Wali Besar dari Jawa Timur yang Berdakwah di Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan

Sebab Kyai Anshor berkeyakinan bahwa mereka para ulama salaf bukan hanya ulama biasa, namun mereka adalah ulama yang tergolong waliyullah.

Maka dari itu selain mengandung ilmu pengetahuan, kitab-kitab karya para beliau ini juga mengandung keberkahan yang luar biasa.

Keaktifan KH. Anshor dalam Mengajar

Ketekunan dan keseriusan Kyai Anshor dalam mengajar para santrinya tidak bisa dipungkiri lagi, waktu beliau benar-benar dihabiskan untuk kepentingan umat.

BACA JUGA:KH Syafi'i bin KH Abdul Majid Pringlangu: Kisah Unik, Mendirikan SMK Syafi'i Akrom, dan Hari Wafatnya

Bahkan selain mengajar di pondok, Kyai Anshor juga mengaji kitab-kitab klasik karya ulama salaf di Masjid Al-Mubarok untuk masyarakat umum.

Pernah suatu ketika beliau merasa aktivitas mengajinya mulai sedikit terabaikan dengan urusan umat yang lainnya.

Perlu diketahui dari semasa mondok dahulu, Kyai Anshor selain mengaji kitab ilmu juga belajar ilmu-ilmu hikmah dan pengobatan. Sehingga masyarakat pun banyak yang datang pada beliau untuk meminta bantuan.

Namun setelah merasa aktivitas tersebut sudah mulai mengganggu jadwal mengaji, Kyai Anshor pun memutuskan untuk meninggalkan hal-hal tersebut dan lebih fokus pada mengaji kitab.

Kategori :