Disway award
iklan banner Honda atas

Pemkab Pekalongan Miliki UPTD Laboratorium Kesehatan, Siap Layani Pelayanan Medis dan Kesehatan Masyarakat

Pemkab Pekalongan Miliki UPTD Laboratorium Kesehatan, Siap Layani Pelayanan Medis dan Kesehatan Masyarakat

Pemkab Pekalongan miliki Labkesda di Jalan Rinjani Nomor 2, Kajen. Insert: Kasubag TU Laboratorium Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Rohmanto Eko Sriyono. -Hadi Waluyo-

​"Kenapa sampai Rabu atau Kamis, itu karena proses pembacaannya yang lama, yang membutuhkan waktu 5 sampai 7 hari kerja," ujarnya.

​Menurutnya, masyarakat secara mandiri bisa datang ke Labkesda untuk melakukan pemeriksaan laboratorium.

"Misalnya ingin ngecek apakah DB atau tipes atau penyakit-penyakit lainnya yang membutuhkan pemeriksaan lab bisa langsung ke sini. Kalau tidak ada rujukan dari puskesmas atau dari praktik swasta, itu juga bisa langsung ke sini. Karena di sini pun ada dokter umum untuk memeriksakan dan untuk melihat hasil, untuk menegakkan diagnosa penyakit apa yang diderita oleh pasien," ungkapnya.

Dikatakan, untuk sementara ini, biaya di Labkesda Kabupaten Pekalongan masih umum dan diatur di BLUD.

"Kalau untuk BPJS, kemarin di bulan ini baru kita mengajukan MoU dengan BPJS, masih dalam proses dan butuh tahapan-tahapan. Kedepannya kita tetap wajib kerja sama dengan BPJS. Karena itu untuk meringankan pasien-pasien yang punya BPJS," tandasnya.

Ia menekankan, masyarakat terutama mereka yang berusia di atas usia 40 tahun, disarankan untuk melakukan check up rutin.

"Paling tidak kayak gula darah, kolesterol, itu enam bulan sekali. Itu sebenarnya kadang kita itu merasakan, tapi juga enggak dirasakan, karena mungkin dianggap ringan," ucap dia.

Menurutnya, sebagian besar orang memeriksakan dirinya jika sudah sakit. Padahal, pencegahan itu lebih baik daripada pengobatan. 

"Masyarakat sekarang itu kalau ada keluhan baru diperiksakan. Harusnya untuk usia di atas 40 tahun itu pemeriksaan rutin setiap enam bulan sekali," katanya. 

Apalagi, pemerintah saat ini memiliki program pemeriksaan gratis di Posbindu, misalnya untuk pemeriksaan gula darah dan  kolesterol.

"Itu kan bisa dilakukan di desa. Kalau di kami, itu yang rujukan. Jadi kita itu pemeriksaannya pakai reagen basah yang tidak mungkin dilakukan di desa, hasilnya lebih akurat," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait