Disway award
iklan banner Honda atas

4 Bulan Akses Ke Dukuh Sitipis Sulit Pasca Bencana Alam, Pemkab Pekalongan Terjunkan Alat Berat

4 Bulan Akses Ke Dukuh Sitipis Sulit Pasca Bencana Alam, Pemkab Pekalongan Terjunkan Alat Berat

Pemkab Pekalongan terjunkan alat berat untuk buka jalan baru agar akses menuju ke Dukuh Sitipis di Desa Kayupuring, Petungkriyono, bisa terbuka dan dilalui mobil. -Hadi Waluyo-

KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Empat bulan paska bencana alam, akses ke beberapa pedukuhan di Kecamatan Petungkriyono masih sulit lantaran jalan atau jembatannya hancur. Salah satunya akses menuju ke Dukuh Sitipis di Desa Kayupuring. 

Akibat bencana alam banjir dan longsor pada 20 Januari 2025, Dukuh Sitipis sempat terisolir. Akses jalan menuju pedukuhan ini hilang tergerus longsor.

Tak hanya itu, jembatan satu-satunya menuju ke pedukuhan itu juga hancur dihajar banjir Sungai Welo.

Untuk akses darurat, masyarakat bersama pemerintah desa dan kecamatan sudah membuat jalan dan jembatan darurat.

Namun, jalan dan jembatan darurat itu hanya bisa dilalui sepeda motor. Kendaraan roda empat belum bisa menuju ke pedukuhan dengan penduduk sekitar 60-an kepala keluarga ini.

Baca juga:Akses Dukuh Sitipis Petungkriyono Hancur Dihajar Bencana, Ibu Baru Melahirkan Ditandu Jalan Kaki 5 Km

Kades Kayupuring, Cahyono, Selasa, 22 April 2025, mengatakan, bencana alam pada Januari 2025 menyebabkan akses menuju ke Dukuh Sitipis sulit. Pasalnya, ada jalan yang hilang tergerus longsor dan jembatan hanyut tersapu banjir bandang.

"Akses ke Dukuh Sitipis hingga saat ini masih sulit. Sudah dibuatkan jalan darurat dan jembatan darurat, tapi itu baru bisa dilalui sepeda motor. Untuk mobil belum bisa melintasinya," kata dia.

Menurutnya, pemerintah desa tidak bisa membangun jembatan baru lantaran terkendala anggaran. Oleh karena itu, untuk membangun jembatan baru sangat bergantung pada bantuan pemerintah.

"Jembatannya itu dulu panjangnya sekitar 8 meter, namun setelah bencana alam itu panjang bentang sungainya berubah menjadi 24 meter karena bibir sungainya hilang tergerus banjir," kata dia.

Baca lagi:7 Pedukuhan di Petungkriyono Pekalongan Terisolir

Meskipun itu jalan dan jembatan milik desa, namun APBDes tak mampu mengkovernya. Oleh karena itu, pemerintah desa sudah mengajukan bantuan ke Pemkab Pekalongan untuk penanganan akses ke Dukuh Sitipis tersebut.

"Sebelum kejadian viral ibu baru melahirkan ditandu jalan, lokasinya sudah disurvei tim dari DPU dan konsultan. Namun kapan akan dibangun kami belum dapat kepastiannya hingga saat ini," ungkap dia.

Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar, mengatakan, jembatan dan jalan penghubung ke Dukuh Sitipis merupakan aset desa. Meski demikian, Pemkab Pekalongan tetap akan berupaya untuk membuka akses ke Dukuh Sitipis.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait