Banyak Salah Sasaran, Kelurahan Terpaksa Sortit Data Penerima
*BLT Pemkot di Kelurahan Padukuhan Kraton
PADUKUHAN KRATON - Validitas data penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari program jaring pengaman sosial (JPS) Pemkot Pekalongan banyak dikeluhkan pemerintah kelurahan. Seperti di Kelurahan Padukuhan Kraton, Pekalongan Utara, mereka terpaksa menyortir ulang data penerima bantuan karena banyak yang salah sasaran.
Lurah Padukuhan Kraton, Abdul Cholik mengatakan, di wilayahnya BLT Pemkot sudah mulai disalurkan Sejak hari Senin (11/5/2020), hingga Jum'at (15/5/2020). Dengan total bantuan yang disalurkan sesuai SK Walikota berjumlah 1.379 KK. Sayangnya dari data tersebut masih ada beberapa data yang perlu disortir lagi mengingat ada data penerima yang double bantuan.
Masalah tersebut diakui Cholik menjadi kendala tersendiri. Sementara di satu sisi bantuan harus segera disalurkan, namun di sisi lain pihaknya terpaksa harus menyortir ulang karena khawatir menimbulkan poleik di tengah warga.
"Kendalanya ya itu, kita harus menyortir tadi itu. Kemudian juga waktu pelaksanaannya itu juga warga banyak yang belum dapat. Artinya belum diundang, seperti tadi kan kita melayani KK-KK yang tercecer itu," paparnya.
Akhirnya, selain penyortiran data penerima bantuan yang tidak tepat sasaran itu, pihaknya juga melakukan pendataan ulang kepada warga yang berhak menerima. Sebab hal itu juga sudah diinformasikan pihak Pemkot melalui Dinas Sosial.
"Jadi akhirnya didata ulang dan memang diperbolehkan karena dialokasikan cadangan dari Pemkot seperti itu. Sudah 100an ada, masih banyak," jelasnya.
Setelah melakukan penyortiran ulang, pihaknya menjamin bahwa penerima BLT Pemkot ini dijamin sudah tepat sasaran. "Ya dari 1.379 itu datanya tidak tepat sasaran, itu kan data yang kita usulkan. Yang tepat sasaran itu ya ini setelah disortir, yang
dapat PKH hilang, yang dapat BPNT dihilangkan, yang pegawai negeri hilang, lah itu kan berarti datanya sudah tepat sasaran," urai Cholic.
Ke depan, kata dia, penyortiran data seharusnya sudah selesai di Dinsos, sehingga kelurahan tidak kerepotan lagi. Terlebih, warga juga mendesak agar BLT segera disalurkan.
"Validasi kan kuncinya di dinas sosial sendiri. Artinya kita tidak repot menyortir, harusnya kan sudah disortir di sana. Di sana kan sudah ada database-nya, ada petugasnya juga,"tambahnya.
Di Kelurahan Padukuhan Kraton sendiri penyaluran BLT Pemkot dilakukan selama 5 hari dengan skema penyaluran perhari rata-rata 100-250 KK. "Kalau hari ini kita mengundang 252, yang kemarin itu 227, kemudian hari pertama itu 114. Penyalurannya dari pagi sampai sore," urainya.
Penyalurannya juga tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan. Mulai dari cuci tangan bersih, pengecekan suhu tubuh hingga penerapan social distancing. "cuci tangan, pake masker, dan ini kursinya juga tidak mepet," sambung Cholic.
Pihaknya berharap, warga yang berhak menerima sementara belum mendapatkan bantuan kali ini, diharapkan juga bisa segera mendapatkan bantuan dari data susulan nanti. Cholic juga meminta warga bisa memaanfaatkan betul bantuan tersebut untuk mengurangi beban hidup atas kehilangan akses pekerjaan dan pendapatan.
"Dan harapannya tepat sasaran, dan yang belum bisa mendapatkan juga yang usulan kedua. Ya ini sangat membantu, artinya pemkot bisa memfasilitasi warga yang terkena dampak covid, ya itu harapannya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," tutupnya. (ap3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: