Ingin Rezeki Lancar dan Berkah, Ustadz Syafiq Riza Basalamah Sarankan Perbanyak Istighfar dan Taubat

Ingin Rezeki Lancar dan Berkah, Ustadz Syafiq Riza Basalamah Sarankan Perbanyak Istighfar dan Taubat

Ustadz Syafiq Riza Basalamah-Tangkapan layar youtube Syafiq Riza Basalamah Official-

"Orang yang mati syahid semua dosanya diampuni kecuali hutang. Ketika antum taubat. Syarat taubat di sini disebutkan meninggalkan dosa, kedua menyesal, ketiga bertekad untuk tidak mengulangi. Ada syarat keempat yaitu berkaitan dengan manusia," katanya. 

Disebutkan oleh Imam Nawawi, jika taubat berkaitan dengan manusia syaratnya ada empat. Ketiga syarat di atas dan keempat, hendaknya ia membebaskan diri (memenuhi) hak orang tersebut. Jika berbentuk harta benda atau sejenisnya maka ia harus mengembalikannya.

Jika berupa had (hukuman) tuduhan atau sejenisnya maka ia harus memberinya kesempatan untuk membalasnya atau meminta maaf kepadanya. Jika berupa ghibah (menggunjing), maka ia harus meminta maaf.

Baca juga:Bacaan Dzikir Pagi Dan Petang Sesuai Sunah Nabi

Dalam Islam, tidak boleh menetapkan sesuatu kecuali dengan dalil. Tidak boleh pakai perasaan. Berikut ini dalil syar'i bahwa istighfar dan taubat adalah salah satu kunci rezeki, diantaranya dalam QS Nuh:10-12, 

"Maka aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu', sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai'." (Nuh: 10-12).

Istighfar seharusnya tak mengenal waktu. 24 jam kita istighfar, Allah akan dengarkan. Namun ada waktu-waktu yang lebih didengarkan oleh Allah.

Ketika putra Nabi Yakub berkata kepada ayahnya, wahai ayahanda mintakan ampun untuk kami. Kata Nabi Yakub, aku akan beristighfar. Artinya, dia bukan waktu itu beristighfar. Para ahli tafsir menyebutkan, Nabi Yakub mengakhirkan istighfarnya di sepertiga malam. 

"Dan kerjanya ahli surga itu di waktu sahur mereka istighfar," ujar Ustadz Syafiq.

Jika tidak bisa salat malam, maka duduk dan beristighfarlah. Pernah pada suatu hari, Hasan al Basri di sepertiga malam akhir dia duduk tidak salat. Bertemu dengan temannya, ia ditanya, "Kenapa engkau di sini tidak salat?". Kata Hasan al Basri, "Jiwaku tidak mau diajak salat dan dia minta aku tidur, maka aku duduk tidak mau mentaati dia".

"Terkadang kita perlu maksa jiwa kita. Engkau ndak mau diajak salat, ya udah aku ndak mau tidur. Allah mengatakan jiwa itu suka menyuruh kepada keburukan, maka kita perlu untuk menentang jiwa kita dalam ketaatan kepada Allah," tandasnya.

Di antara waktu istighfar lainnya ialah di waktu dhuha. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam selesai salat dhuha membaca اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ

"Allohummaghfir-lii wa tub 'alayya, innaka antat tawwabur rohiim (artinya: Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang) sampai beliau membacanya seratus kali.” (HR. Bukhari)

Dalil lain bahwa beristighfar dan taubat adalah di antara kunci-kunci rezeki yaitu hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa'i, Ibnu Majah dan Al-Hakim 

dari Abdullah bin Abbas ia berkata, Rasulullah bersabda: "Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka". (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: