Tak Hanya akan Shalat, Ini 7 Waktu yang Disunnahkan Berwudhu

Lalu berbaringlah ke sisi kananmu, dan ucapkanlah 'Allohumma aslamtu wajhii ilaika wa fawwadhtu amrii ilaika wa alja’tu zhohrii ilaika roghbatan wa rohbatan ilaika laa malja’a wa laa manja’a illaa ilaika allohumma aamantu bikitaabikalladzii anzalta wannabiyyikalladzii arsalta'

"Andaikan kamu meninggal pada malam itu, maka kamu mati di atas fitrah. Jadikanlah doa ini sebagai akhir kalimat yang kamu ucapkan”. (HR. Bukhari, Muslim).

Baca lagi:Cara Tidur Berkualitas Sesuai Rasulullah, Agar Tubuh Bugar di Pagi Hari dan Sehat

5. Setiap waktu shalat

Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu, ia berkata, “Biasanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam berwudhu pada setiap kali waktu shalat”. Anas ditanya, “Lalu bagaimana kalian (para sahabat) semua melakukannya? Anas menjawab, ”Satu wudhu sudah mencukupi bagi kami, selama belum batal” (HR. Al-Bukhari).

Dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Andaikan tidak khawatir akan memberatkan umatku, aku akan perintahkan mereka untuk berwudhu setiap kali datang waktu shalat. Dan bersiwak setiap kali wudhu. Dan aku akan akhirkan waktu shalat Isya akhir sampai sepertiga malam” (HR. Ahmad, An-Nasa’i).

Hadits-hadits di atas menunjukkan dianjurkannya mengulang wudhu setiap kali datang waktu shalat.

6. Saat akan mengulang jimak atau tidur setelah jimak

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian mendatangi istri kalian, kemudian kalian ingin mengulangnya kembali, maka berwudhulah” (HR. Muslim).

7. Memperbarui wudhu setiap kali batal

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Berbuat luruslah, dan (jika tidak) maka mendekati lurus. Dan ketahuilah sebaik-baik amalan kalian adalah shalat. Dan tidaklah ada yang senantiasa menjaga wudhu, kecuali seorang mukmin” (HR. Ibnu Hibban).

Menjaga wudhu dalam hadist di atas maksudnya berwudhu kembali ketika wudhu sudah batal, walaupun belum datang waktu shalat. (*)

Sumber: