Warga Linggojoyo Krisis Air Bersih, Untuk MCK Tempuh 3 Km ke Sungai Brondong, Kualitas Air Sumur Buruk

Warga Linggojoyo Krisis Air Bersih, Untuk MCK Tempuh 3 Km ke Sungai Brondong, Kualitas Air Sumur Buruk

Kadus 3 Linggojoyo, Surip (50) didampingi Bhabinkamtibmas Polsek Kajen tunjukkan kualitas air sumur di pedukuhan itu yang buruk. Airnya kekuningan, berminyak dan berlumpur sehingga tak layak konsumsi.-Hadi Waluyo-

KAJEN,RADARPEKALONGAN - Lima tahun terakhir warga Dukuh Linggojoyo di Desa Kalijoyo, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, alami krisis air bersih.

Bukan sekadar debit air sumur mengering saat kemarau panjang, namun kualitas air sumur gali di pedukuhan ini sangat buruk. Airnya kekuningan, berminyak dan berlumpur.

"Kondisi seperti ini sudah lima tahunan," tutur Kadus 3 Linggojoyo, Surip (50), pada Radar, Kamis, 14 September 2023.

Untuk masak dan minum, warga setempat terpaksa beli air galonan. Satu galon Rp 20 ribu. Satu galon itu digunakan untuk masak dan minum selama dua hari. 

Baca lagi:Warga Dukuh Linggojoyo Kesulitan Air Bersih, Polres Pekalongan Berikan Bantuan Sumur Bor

Untuk MCK (mandi, cuci, kakus), warga setempat bahkan terpaksa menempuh jarak sejauh 3 kilometer ke Sungai Brondong di Kecamatan Kesesi.

"Kalau mandi gunakan air sumur ya lengket lumpur semua," ungkapnya.

Di musim kemarau panjang kali ini, kata dia, warga setempat kian kesulitan mendapatkan air bersih. Satu bulan lebih warga berjuang untuk memperoleh air.

"Alhamdulillah ada bantuan sumur bor dari Polres Pekalongan," katanya.

Kades Kalijoyo Nurmito menyampaikan terima kasih kepada Polres Pekalongan yang sudah membantu warganya dengan membuatkan sumur bor di Dukuh Linggojoyo. Diakuinya, selama satu bulan ini warga di dukuh tersebut kekurangan air bersih. 

"Kami selalu mencari sumber air di desa lain. Dengan adanya bantuan dari Polri ini kami sangat terbantu. Di dukuh ini ada sekitar 700 jiwa," katanya.

Baca juga:Dampak El Nino, 7 Desa di Kabupaten Pekalongan Kekeringan

Akibat krisis air bersih, warga pedukuhan tersebut ada yang mencari air bersih hingga ke Desa Wonorejo yang jaraknya sekitar 3 kilometer. Ada pula cari sumber air ke rumah kerabatnya di Desa Gandarum. 

"Sumber air ada tapi pemakaiannya kurang maksimal karena adanya di tengah hutan. Jangkauannya lebih susah," ujar dia. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: