Kisah Nabi Musa dan Harun, Kakak Beradik yang Berdakwah Bersama di Tanah Mesir

Kisah Nabi Musa dan Harun, Kakak Beradik yang Berdakwah Bersama di Tanah Mesir

Kisah Nabi Musa dan Harun, Kakak Beradik yang Berdakwah Bersama di Tanah Mesir -wirestock / Freepik-

Selama menjelaskan tujuannya itu, Nabi Harun berbicara dengan sangat lemah lembut dan jelas. Tidak salah jika Nabi Musa memohon kepada Allah SWT untuk menjadikan Harun sebagai Nabi dan sahabatnya selama berdakwah. 

Namun keduanya tidak bisa melunakkan hati Firaun dan kemudian membawa Bani Israil keluar dari Mesir dan jauh dari Murka Firaun. 

Allah SWT memerintahkan mereka untuk tinggal sementara di sekitar perbukitan Sinai. Nabi Musa kemudian meminta Nabi Harun menjaga Bani Israil selama ia bermunajat ke puncak bukit Sinai. 

Tapi Nabi Harun tidak mendapat perlakuan yang sama seperti adiknya. Bani Israil tidak percaya kepada Nabi Harun, mereka lebih percaya kepada Nabi Musa. 

BACA JUGA: Kisah Nabi Musa dan Mukjizatnya: Nabi yang Membelah Lautan untuk Menyelamatkan Umatnya dari Firaun

Maka di masa-masa itu, seorang penyihir Mesir mengambil kesempatan dan membuat patung sapi dari emas untuk disembah para suku-suku dari Bani Israil. 

Atas sihir itu, patung yang dibuat bisa nampak hidup dan sangat meyakinkan untuk disembah. 

Allah berfirman dalam Kitab Suci Al-Quran surah Thaha ayat 90-91: 

{وَلَقَدْ قَالَ لَهُمْ هَارُونُ مِنْ قَبْلُ يَا قَوْمِ إِنَّمَا فُتِنْتُمْ بِهِ وَإِنَّ رَبَّكُمُ الرَّحْمَنُ فَاتَّبِعُونِي وَأَطِيعُوا أَمْرِي (90) قَالُوا لَنْ نَبْرَحَ عَلَيْهِ عَاكِفِينَ حَتَّى يَرْجِعَ إِلَيْنَا مُوسَى (91) } 

Artinya: Dan sesungguhnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya, "Hai kaumku, sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu itu dan sesungguhnya Tuhan kalian ialah (Tuhan) Yang Maha Pemurah, maka ikutilah aku dan taatilah perintahku.” Mereka menjawab, "Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini hingga Musa kembali kepada kami.” 

BACA JUGA: Kisah Nabi Musa dan Mukjizatnya: Nabi yang Membelah Lautan untuk Menyelamatkan Umatnya dari Firaun

Ketika kembali dan mendapati kaumnya menyembah berhala, beliau sangat marah dan membuang atung itu ke laut. 

Nabi Harun kemudian menceritakan apa yang telah terjadi. Dan berkatalah Nabi Musa kepada penyihir Mesir yang menyesatkan kaumnya seperti yang dituliskan pada Al-Quran surah Thaha ayat 97: 

قَالَ فَٱذْهَبْ فَإِنَّ لَكَ فِى ٱلْحَيَوٰةِ أَن تَقُولَ لَا مِسَاسَ ۖ وَإِنَّ لَكَ مَوْعِدًا لَّن تُخْلَفَهُۥ ۖ وَٱنظُرْ إِلَىٰٓ إِلَٰهِكَ ٱلَّذِى ظَلْتَ عَلَيْهِ عَاكِفًا ۖ لَّنُحَرِّقَنَّهُۥ ثُمَّ لَنَنسِفَنَّهُۥ فِى ٱلْيَمِّ نَسْفًا 

Artinya: "Berkata Musa: "Pergilah kamu (Samiri penyihir Mesir), maka sesungguhnya bagimu di dalam kehidupan di dunia ini (hanya dapat) mengatakan: "Janganlah menyentuh (aku)". Dan sesungguhnya bagimu hukuman (di akhirat) yang kamu sekali-kali tidak dapat menghindarinya, dan lihatlah Tuhanmu (berhala) itu yang kamu tetap menyembahnya. Sesungguhnya kami akan membakarnya, kemudian kami sungguh-sungguh akan menghamburkannya ke dalam laut (berupa abu yang berserakan)." 

BACA JUGA: Hampir Terkabul, Begini Kisah Nabi Musa Ingin Melihat Allah SWT saat di Gunung Sinai

Teladan yang bisa kita ambil dari kisah kakak beradik ini adalah kesabaran keduanya untuk menghadapi kaum Mesir yang tersesat juga Bani Israil yang kurang beriman kepada Nabi dan Rasulnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: