Festival Balon Udara Tambat di Pekalongan Mampu Turunkan Jumlah Penerbangan Balon Liar

Festival Balon Udara Tambat di Pekalongan Mampu Turunkan Jumlah Penerbangan Balon Liar

Pelaksanaan Grand Final Festival Balon Udara tambat di Lapangan Mataram, Kota Pekalongan, Rabu pagi, 17 April 2024.-Wahyu Hidayat/Radar Pekalongan-

Aulia menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung penyelenggaraan kegiatan festival sebagai ajang tradisi tahunan yang menarik di Kota Pekalongan. 

Menurutnya, budaya menerbangkan balon udara tradisional dalam memperingati Syawalan adalah kearifan lokal yang membudaya di masyarakat beberapa wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Kementerian Perhubungan sebagai regulator transportasi tentunya sangat menghargai dan menghormati tradisi menerbangkan balon udara oleh Masyarakat. 

Oleh karena itu, pada 7 Mei 2018 Kementerian Perhubungan menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 40 Tahun 2018 tentang Penggunaan Balon Udara Pada Kegiatan Budaya Masyarakat.

BACA JUGA:Cegah Penerbangan Balon Udara Liar, Pemkot Pekalongan Terjunkan Tim Gabungan Lakukan Operasi

Di dalam Permenhub No. 40 tahun 2018, mengatur mengenai tata cara dan mekanisme penerbangan balon udara tradisional yang selaras dengan keselamatan penerbangan, yaitu dengan cara menambatkan balon udara agar tidak terbang bebas dan dapat dikendalikan.

"Melaksanakan tradisi dan perayaan budaya boleh-boleh saja, selama balon udara tersebut ditambatkan dan tidak diterbangkan secara bebas, karena dapat mengganggu keselamatan penerbangan, bahkan juga dapat mengganggu masyarakat lainnya bila jatuh dan merusak fasilitas umum," tegas Aulia.

Dia juga menyampaikan bahwa dengan diselenggarakannya festival balon ini akan membuat masyarakat berlomba untuk menghias dan menerbangkan balon dengan teknik ditambatkan.

"Semakin banyak antusiasme warga di luar Pekalongan yang ingin melihat festival Balon Udara ini, berarti hal ini menjadi kesempatan positif bagi pariwisata dan peningkatan ekonomi di Pekalongan," imbuh Aulia.

Di tempat sama, Direktur Keuang dan Manajemen Resiko Ibu Azizatun Azhimah menyampaikan disamping rangkaian festival balon udara, AirNav Indonesia melalui Program Tanggung Jawab Sosial (TJSL) juga mendukung pelaksanaan program kewirausahaan dari Komunitas Sedulur Balon Pekalongan, di antaranya seperti rumah makan angkringan, sarung batik, penyewaan audio system, dan sebagainya.

"Kami meyakini pengembangan usaha dari Komunitas ini dapat meningkatan kesejahteraan dan standar hidup warga Pekalongan. Dengan harapan juga para pemuda setempat dapat aktif berwirausaha, sehingga mengurangi kegiatan membuat dan menerbangkan balon udara," ujar Aziza.

"AirNav Indonesia sesuai mandat yang diberikan oleh Pemerintah, akan terus berupaya yang terbaik, serta meningkatkan sinergi dengan semua stakeholder terkait, agar keselamatan dan kelancaran penerbangan di Indonesia dapat terus terjaga, khususnya di periode sibuk seperti libur lebaran tahun 2024 ini," imbuh Aziza. 

BACA JUGA:Kembali Digelar setelah Dua Tahun Vakum, Festival Balon Udara Pekalongan Tarik Antusias Ribuan Warga

Grand Final Pekalongan Balloon Festival 2024 atau festival balon udara tambat Kota Pekalongan tahun 2024 kali ini diikuti 30 tim peserta. Masing-masing tim tersebut dengan balon udara tambat karya mereka berhasil lolos babak penyisihan.

Ada dua pelaksanaan babak penyisihan. Dua kali babak penyisihan ini, yakni penyisihan untuk Grup A pada Sabtu 13 April 2024 di Lapangan Setono Kecamatan Pekalongan Timur dan penyisihan Grup B pada Minggu 14 April 2024 di Lapangan Sokoduwet, Kecamatan Pekalongan Selatan. Sebanyak 30 tim dipilih untuk maju ke babak Grand Final di Lapangan Mataram pada Rabu, 17 April 2024.

Ada beberapa kriteria penilaian pemenang lomba festival balon tambat ini yakni dilihat dari segi estetika/keindahan balon, penerbangan balon secara aman, menggunakan tungku ramah lingkungan dan kebersihan, dan kekompakan serta kerja sama tim. (way)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: