APRINDO Protes Pembatasan Melintas Truk Sumbu 3, Rizal Bawazier: Nyawa Manusia Lebih Penting dari Materi
Meskipun sudah ada pembatasan, namun masih banyak truk sumbu tiga ke atas yang melintas di jalur Pantura wilayah Batang Kota hingga Pemalang.-Istimewa -
BATANG, RADAR PEKALONGAN.CO.ID - Keberatan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) terkait pembatasan melintas bagi truk sumbu tiga atau lebih di jalur kota mulai dari Kabupaten Batang hingga Pemalang, mendapat tanggapan dari anggota DPR RI Rizal Bawazier.
Rizal Bawazier yang merupakan wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Tengah X meliputi Kabupaten Batang, Pekalongan, Pemalang dan Kota Pekalongan itu meminta agar pihak APTRINDO untuk mempelajari Surat Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor AJ.903/1/5/DRJD/2025.
"Saya mewakili ratusan ribu masyarakat Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, dan Batang menegaskan bahwa kebijakan ini tidak sepenuhnya melarang seluruh truk sumbu tiga atau lebih untuk melintas. Karena itu, silahkan pihak Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO), untuk mencermati isi surat edaran tersebut secara utuh," tegas Rizal Bawazier pada keterangannya, Rabu 25 Mei 2025.
Rizal Bawazier menilai bahwa terlalu berlebihan jika APTRINDO hanya fokus pada potensi kerugian ekonomi saja, tanpa mempertimbangkan aspek keselamatan masyarakat yang bertempat tinggal dekat ataupun tengah melintas di jalur pantura.
"Seharusnya APTRINDO jangan hanya bicara kerugian miliaran rupiah, namun juga harus memikirkan hilangnya nyawa manusia akibat kecelakaan. Sudah banyak korban jiwa di jalur ini. Siapa yang akan membayar nyawa tersebut? Tidak cukup dengan uang miliaran, nyawa itu tidak ternilai," terang Anggota DPR RI dari Fraksi PKS ini.
Pria yang akrab disapa pak RB ini juga meminta jajaran kepolisian di wilayah terkait, mulai dari Kapolres hingga Kasatlantas di Pekalongan, Pemalang, dan Batang, untuk berpihak pada kepentingan masyarakat.
"Kepada Kapolres dan Kasatlantas, bantu rakyat kalian dengan hati nurani. Kalian adalah pemimpin di daerah kami, bantu kami! Setiap pemimpin bertanggung jawab atas yang dipimpinnya," pintanya.
Rizal Bawazier juga menyinggung para kepala daerah, yakni Wali Kota dan Bupati di empat wilayah tersebut, agar turut peduli terhadap keresahan masyarakat akibat banyaknya truk besar yang melintas.
"Kami sudah muak dengan banyaknya truk yang melintasi jalur pantura ini. Sudah cukup, pikirkan keselamatan rakyat,” kata Rizal.
Sebelumnya, APTRINDO telah melayangkan surat keberatan kepada Menteri Perhubungan melalui Direktur Jenderal Perhubungan Darat pada 21 Mei 2025. Dalam surat tersebut, APTRINDO menyatakan bahwa larangan truk sumbu tiga atau lebih melintas selama 24 jam di ruas Pemalang–Batang akan berdampak besar bagi pelaku usaha logistik.
Menurut APTRINDO, selain mempersulit akses distribusi, kebijakan ini juga menyebabkan peningkatan biaya operasional yang tidak sebanding dengan efisiensi waktu tempuh melalui jalan tol alternatif.
"Larangan ini berdampak langsung pada efisiensi logistik. Biaya tol meningkat, perawatan kendaraan bertambah, dan pada akhirnya akan berimbas pada kenaikan harga barang di tingkat konsumen," tulis APTRINDO dalam keterangannya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
