Disway award
iklan banner Honda atas

Viral di Medsos, Penyeberangan Barang di Petungkriyono Pekalongan Dipatok Tarif

Viral di Medsos, Penyeberangan Barang di Petungkriyono Pekalongan Dipatok Tarif

Kapolsek Petungkriyono Iptu Eko Widiyanto datangi lokasi penyeberangan barang/motor dengan sling gantung di lokasi Jembatan Tembelan yang putus di Desa Kayupuring, Petungkriyono, usai viral dimedsos para relawan pasang tarif untuk menyeberangkan barang/mo-Hadi Waluyo-

KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Penyeberangan barang dan motor dengan sling gantung di lokasi Jembatan Tembelan yang putus di Desa Kayupuring Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan dipatok tarif oleh relawan viral di media sosial.

Dalam postingan di medsos, Rabu, 12 Februari 2025, disebutkan, 'warga dan relawan yang sebelumnya memberikan fasilitas serta memasang tali sling gantung di Dukuh Tembelan, Petungkriyono, kini merasa kecewa'.

'Tujuan awal pemasangan tali gantung tersebut adalah agar masyarakat dapat memanfaatkannya untuk menyeberang atau mengangkut barang tanpa harus memutar melalui jalur lain yang memakan waktu 2 hingga 3 jam'.

'Seharusnya fasilitas penyeberangan tersebut dapat digunakan secara bebas oleh masyarakat umum, namun kini fasilitas tersebut justru dikomersialisasi. Untuk mengangkur barang atau kendaraan pulang-pergi, pengguna harus membayar sekitar Rp60.000, dengan tarif Rp30.000 sekali menyeberang, serta Rp5.000 perkarung barang'.

Baca juga:Dihajar Banjir Bandang Sungai Welo, Jembatan Tembelan Putus Total, 8 Desa di Petungkriyono Terisolir

'Selain itu, beberapa warga lokal di Petungkriyono juga mengeluh karena tarif tersebut dianggap terlalu mahal'. 

Viralnya unggahan itu di media sosial memicu kontra di sebagian masyarakat, karena situasi di sekitar lokasi tersebut yang baru saja dilanda bencana beberapa waktu yang lalu.

Menyikapi hal tersebut, Kapolsek Petungkriyono Iptu Eko Widiyanto langsung merespon dan bergerak cepat ke lokasi untuk menemui warga dan relawan yang berada di Jembatan Tembelan yang putus.

Iptu Eko membenarkan unggahan yang viral di medsos tersebut. Menurutnya, postingan itu diunggah pada hari Selasa, 11 Februari 2025, tentang adanya tarif penyeberangan barang atau motor yang dipasang oleh relawan di jembatan putus di Dukuh Tembelan, Desa Kayupuring, Kecamatan Petungkriyono. Tarif itu dianggap mahal dan memberatkan masyarakat.

"Dari postingan yang viral tersebut, kami telah menyikapi dengan mendatangi lokasi secara langsung. Kami meminta keterangan dari warga dan relawan, dan memang benar adanya tarif tersebut,” ujar Kapolsek Petungkriyono.

Dari keterangan yang didapat, awal mula adanya pemasangan tarif untuk menyeberang tersebut, berdasarkan kesepakatan bersama dari tim relawan dan masyarakat.

"Tim relawan yang menyeberangkan ini merupakan masyarakat dari Dukuh Tembelan dan Dukuh Kayupuring," kata Kapolsek Petungkriyono.

Dalam pertemuan dengan relawan itu, Kapolsek memberikan imbauan dan arahan kepada relawan agar tidak menarik biaya dengan tarif tertentu kepada warga yang hendak menyeberang.

"Alhamdulillah, setelah kami berdialog dengan relawan dan warga, mereka sepakat untuk tidak akan memasang tarif dan juga menarik biaya kepada warga masyarakat yang hendak menyeberang," tandas dia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: