Ini yang Disampaikan Ketua Kwartir Wilayah HW Jateng dalam Musyda Ke 4 Kwartir Daerah HW Kabupaten Pekalongan

Ini yang Disampaikan Ketua Kwartir Wilayah HW Jateng dalam Musyda Ke 4 Kwartir Daerah HW Kabupaten Pekalongan

--

Musyawarah Daerah (Musyda) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Kwartir Daerah Kabupaten Pekalongan digelar dalam rangka memilih Ketua dan Sekretaris untuk Periode 2023-2028. Acara Musyda ke 4 dilaksanakan di Gedung Fakultas Ilmu Kesehatan UMPP, Sabtu (30/9/2023). 

Ketua Kwartir Wilayah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Jawa Tengah, H. Taufiq, S.Mn., M.M. menyampaikan bahwa agar terpilih pimpinan yang terbaik dan gerakannya lebih menantang karena yang dihadapi adalah generasi Z. Tentunya juga tidak boleh terlepas dari prinsip dasar metode kepanduan yang ada di HW. 

Sesuai dengan temanya 'Menggerakkan Sumber Daya, Membangun Kader Utama' yakni Muhammadiyah melalui organisasi otonom Hizbul Wathan berbasis pengkaderan. 

"Sehingga dengan tema itu inginnya diakhir periode mencetak kader sumber daya insani yang komitmen dan konsen di Muhammadiyah, termasuk kader bangsa dan kader umat," ujarnya. 

Taufiq juga menjelaskan bahwa pada Tahun 1918 M, Kyai Haji Ahmad Dahlan melakukan perjalanan dakwah ke Surakarta. Ketika melewati alun-alun Mangkunegaran, tidak sengaja Kyai Ahmad Dahlan melihat anak-anak muda berseragam sedang berbaris rapi dan melakukan berbagai kegiatan kepanduan. Mereka adalah para anggota "Javaansche Padvinder Organisatie", yaitu sebuah organisasi kepanduan yang didirikan oleh Sunan Pangkubuwono Mangkunegaran VII.

Dalam peristiwa tersebut, K.H. Ahmad Dahlan menemukan gagasan baru dalam membina generasi muda, baik di sekolah maupun di masyarakat umum. Beliau mengungkapkan bahwa alangkah baiknya jika Muhammadiyah mendidik kaum muda agar memiliki badan yang sehat serta jiwa yang luhur untuk mengabdi kepada alam. Dari gagasan tersebut, kemudian diadakan dialog/musyawarah oleh beberapa orang yang dipelopori oleh Soemardidjo. Dialog tersebut menghasilkan kesepakatan untuk mendirikan "Padvinder Muhammadiyah" yang diberi nama "Hizbul Wathan" yang artinya "Pembela Tanah Air". 

Maka Hizbul Wathan itu sistem pendidikan diluar sekolah dan diluar keluarga. 

"Dengan sistem itulah InsyaAllah akan muncul kader-kader Muhammadiyah dari Ranting Muhammadiyah. Tetapi kita saat ini masih berada di basis sekolah-sekolahnya Muhammadiyah dan belum berbasis Ranting di masyarakat Muhammadiyah," jelasnya. 

Qobilah sebagai Ranting Hizbul Wathan, di informasikan oleh PDM Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan bahwa PCM ada 16 dari 19 Kecamatan di Kabupaten Pekalongan. 

"Kami berharap dari 2/3 jumlah PCM Muhammadiyah sudah ada Kwartir Cabang Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, karena Kwartir Cabang itu yanga akan membina Qobilah yang ada di sekolah maupun diluar sekolah, utamanya di Ranting Muhammadiyah," pungkasnya. 

Sementara itu, Ketua Kwartir Daerah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kabupaten Pekalongan, Satriyo Budi Utomo berharap bahwa setelah acara Musyda ke 4 ini muncul kader-kader baru karena kami juga sudah begitu lama mengelola Kwartir Daerah selama 3 Periode. Jadi semoga muncul generasi muda mampu terjun di Kwartir Daerah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan di Kabupaten Pekalongan. 

"Semoga yang menjadi Kwartir Daerah ini All out, karena kepanduan itu kan ikhlas bhakti sehingga diharapkan tidak ada tendensi apapun serta ikhlas dan berjuang di perserikatan Muhammadiyah khususnya pengkaderan di Hizbul Wathan," tandasnya. 

Diakhir acara Musyda ke 4, Satriyo Budi Utomo dan Nashoka terpilih kembali menjadi Ketua dan Sekretaris Kwartir Daerah Gerakan Kepanduan Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan periode 2023-2028.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: