Sejarah Syawalan dan Tradisi Lopis Raksasa di Krapyak, Kota Pekalongan, Tradisi yang Penuh Keberkahan

Sejarah Syawalan dan Tradisi Lopis Raksasa di Krapyak, Kota Pekalongan, Tradisi yang Penuh Keberkahan

Sejarah syawalan dan tradisi lopis raksasa-Aghistna Muhammad-

Artinya: Barang siapa berpuasa Ramadan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun. (HR Muslim).

Puasa syawal dimulai dari hari ke-2 bulan syawal sampai hari ke-7.

Kata KH. Zainudin, sebenarnya Kyai-kyai lain di Pekalongan banyak yang melakukan puasa syawal juga, namun tidak seperti di Krapyak yang mayoritas warganya sangat patuh pada KH. Abdullah Siradj.

BACA JUGA:Sezaman dengan Panembahan Senopati, Ini Kisah Ki Sabaran Alif yang Membangun Desa Sabarwangi, Kecamatan Kajen

Karena sudah terkenal kalau warga Krapyak melakukan puasa syawal, maka orang-orang dari daerah lain sengaja menunda silaturahmi ke Krapyak sampai hari ke-8 syawal.

Kebiasaan ini berjalan dari tahun ke tahun, sehingga pada hari ke-8 syawal tersebut dikenal dengan istilah syawalan.

Orang-orang di sekitar Pekalongan akan berbondong-bondong pergi ke Krapyak untuk bersilaturahmi dengan sanak saudaranya di sana.

Untuk menyuguhi orang-orang yang datang ke Krapyak, KH. Abdullah Siradj sengaja memilih lopis sebagai simbol dari syawalan, lopis terbuat dari beras ketan yang memiliki daya rekat yang kuat, hal tersebut untuk menyimbolkan persatuan yang harus selalu dijaga.

BACA JUGA:Tradisi Lopis Krapyak Akan Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

BACA JUGA:Pemkot Ajukan Lopis Krapyak Dapat Sertifikat Indikasi Geografis

Diceritakan juga bahwa pernah suatu kali Presiden Soekarno datang dalam rapat akbar yang diselenggarakan di Kebon Rodjo (sekarang Monumen) pada tahun 1950.

Saat itu Bung Karno berpesan agar rakyat Pekalongan selalu bersatu seperti lopis, hal ini senada dengan yang sudah disimbolkan oleh KH. Abdullah Siradj.

Tradisi Lopis Raksasa

Setiap tahun daerah Krapyak selalu ramai dikunjungi orang-orang disekitar Pekalongan saat syawalan.

Menurut KH. Zainudin Ismail hal ini merupakan salah satu karomah serta keberkahan dari KH. Abdullah Siradj.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: