Sejarah Syawalan dan Tradisi Lopis Raksasa di Krapyak, Kota Pekalongan, Tradisi yang Penuh Keberkahan

Sejarah Syawalan dan Tradisi Lopis Raksasa di Krapyak, Kota Pekalongan, Tradisi yang Penuh Keberkahan

Sejarah syawalan dan tradisi lopis raksasa-Aghistna Muhammad-

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Sejarah syawalan dan tradisi lopis raksasa di Krapyak menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Kota Pekalongan dan sekitarnya.

Kota Pekalongan memiliki salah satu tradisi turun-temurun yang unik dan penuh keberkahan yang digelar setiap 7 hari setelah Lebaran.

Lokasi digekarbya tradisi tersebut tepatnya di daerah Krapyak, salah satu kelurahan dari Kota Pekalongan yang berada di sekitar pesisir utara.

Tradisi yang sering disebut sebagai syawalan ini bermula dari kebiasaan KH. Abdullah Siradj bersama para santrinya di daerah Krapyak.

BACA JUGA:Tak Sekadar Jadi Tradisi Syawalan, Lomba Langenan Ban di Kecepak Batang Jadi Sarana Edukasi Kelestarian Sungai

Sejarah syawalan dan tradisi lopis raksasa di Krapyak ini dilansir dari wawancara KH. Zainudin Ismail dalam Youtube @EndhyWidiyanto.

Awal Mula Adanya Syawalan di Krapyak

Alm. KH. Zainudin Ismail dalam video tersebut menuturkan bahwa dahulu ada tokoh besar di Krapyak bernama KH. Abdullah Siradj.

KH. Abdullah Siradj memiliki banyak santri di Krapyak yang patuh kepada beliau.

Diceritakan pada saat itu, KH. Abdullah Siradj bersama mayoritas warga Krapyak selalu melakukan puasa syawal.

BACA JUGA:Jadi Buruan Wisatawan, Miniatur Perahu Dayung Jadi Oleh-oleh Khas Gelaran Lomba Dayung Tradisional Batang

BACA JUGA:Inilah 3 Tradisi Syawalan di Kabupaten Pekalongan, Unik dan Merakyat

Puasa syawal ini berlandaskan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتَّاً مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: