Mengenal Oriental Minuman Legendaris di Pekalongan Sejak 1920 yang Masih Viral dan Eksis Sampai Saat Ini!

Mengenal Oriental Minuman Legendaris di Pekalongan Sejak 1920 yang Masih Viral dan Eksis Sampai Saat Ini!

oriental minuman legendaris di Pekalongan-ilustrasi oriental minuman legendaris di Pekalongan-youtube.com

Oriental ini merupakan minuman yang terbuat dari racikan asam sitrat air sari buah dan karbondioksida, sehingga membuat minuman ini terkesan beruap.

Untuk itulah minuman khas yang juga dikenal dengan nama Limun beruap ini kini kian eksi dan lebih dikenal di kalangan mileinial.

Kira-kira apa ya yang menjadikan minuman legendaris Pekalongan ini masih tetap eksis sampai sekarang di tengah gempuran minuman bersoda luar negeri yang masuk ke Indonesia?

BACA JUGA:Cocok untuk Menyendiri! Inilah 5 Coffe Shop Nyaman di Pekalongan, Harga Menunya Terjangkau!

BACA JUGA:4 Daya Tarik Kedai Susu Sapi Sari Indah Pekalongan yang Digadang Wisata Hidden Gem dan Viral di Pekalongan!

Daya Tarik Oriental Minuman Legendaris di Pekalongan

Ada banyak hal menarik dari oriental minuman legendaris di Pekalongan yang mampu membuat minuman ini tetap bertahan dari dulu sampai saat ini.

Salah satunya adalah proses pembuatannya yang masih dilakukan dengan cara konvensional dengan tenaga manusia. 

Selain proses pembuatannya, tempat kedai limun oriental ini pun cukup estetik. Karena di sini kalian akan melihat rumah tua jaman dahulu yang masih berdiri kokoh dengan pepohonan yang mampu memberikan kesan asri.

Saat kalian masuk ke dalam kedai tersebut, kalian akan diajak merasakan suasana jaman dahulu dengan dekorasi furnitur yang memberikan suasana jaman dahulu.

BACA JUGA:Tidak Harus Weekend! Inilah 5 Tempat Wisata Alam Pekalongan yang Masih Asri, Tiket Masuknya Murah!

BACA JUGA:Ini Dia Rekomendasi Tempat Camping Terbaik di Pekalongan untuk Healing Para Pecinta Outdoor! Asri dan Sejuk

Bernardi sebagai generasi ke lima mengatakan bahwa awalnya kedai limun ini merupakan kantor pabrik limun yang mana hanya untuk menerima tamu dan meeting karyawan.

Namun, untuk menarik pasar masyarakat terutama para anak mudah yang doyan nongkorong, ia merubah kantor tua tersebut menjadi sebuah kedai tanpa mengjilangkan arsitektur khas zaman dulu.

Sementara untuk furnitur tua seperti meja kursi kayu, mesin ketik, pernak-pernik, hingga keramik kuno tetap dipertahankan agar menjadi ciri khas dan mampu menarik banyak pengunjung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: