Ada Sejak Abad 1 SM? Begini Jejak Sejarah Kecamatan Doro Pekalongan, Banyak Peninggalan Kuno yang Misterius
Bangunan Punden Berundak-Kompasiana-
RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Jejak sejarah Kecamatan Doro Pekalongan ini menunjukkan bahwa daerah Doro merupakan daerah yang memiliki peradaban tua.
Kabupaten Pekalongan memiliki satu kecamatan yang terletak di dataran rendah sekaligus dataran tinggi.
Letaknya bersebelahan dengan Kecamatan Petungkriyono sebagai daerah ujung selatan sekaligus menjadi atap Pekalongan.
Kecamatan Doro, sebuah kecamatan yang memiliki sejarah panjang dalam perjalanannya. Mulai dari era agama kepercayaan, agama Hindu-Buddha, hingga sekarang era agama Islam, semua ada di kecamatan ini.
BACA JUGA:Situs Watu Bahan di Kecamatan Doro: Peninggalan Kuno yang Sudah Berusia 2 Juta Tahun yang Lalu
Adanya era-era tersebut meninggalkan banyak peninggalan kuno yang sampai saat ini masih ada dan terjaga dengan cukup baik.
Artikel ini akan membahas tentang jejak sejarah Kecamatan Doro Pekalongan, khususnya pada peninggalan era agama kepercayaan. Berikut ulasannya.
Peninggalan Era Agama Kepercayaan
Era ini biasa disebut dengan pra Hindu-Buddha, karena era ini sudah ada sebelum datangnya ajaran Hindu-Buddha ke Nusantara.
BACA JUGA:Mengenal Situs Gumuk Sigit di Kecamatan Bojong, Bukit Kecil Tempat Penyembahan Nenek Moyang
BACA JUGA:Situs Arkeologi Pekalongan: Arca Yoni yang Menakjubkan di Situs Nagapertala dari Masa Majapahit
Saat itu menurut para sejarawan orang-orang di Nusantara ini masih menganut agama-agama kepercayaan yang diturunkan langsung oleh para nenek moyang.
Salah satu peninggalan yang paling populer di era ini adalah bangunan punden berundak, bangunan suci yang dijadikan tempat ibadah orang Nusantara saat itu.
Nama punden berundak diambil dari bentuk bangunan serta fungsinya, punden berarti orang suci, sedangkan berundak memiliki arti bangunan yang berundak-undak atau bertingkat-tingkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: