Ada Sejak Abad 1 SM? Begini Jejak Sejarah Kecamatan Doro Pekalongan, Banyak Peninggalan Kuno yang Misterius

Ada Sejak Abad 1 SM? Begini Jejak Sejarah Kecamatan Doro Pekalongan, Banyak Peninggalan Kuno yang Misterius

Bangunan Punden Berundak-Kompasiana-

Fungsi dari punden berundak adalah untuk tempat pemujaan dan penghormatan kepada roh-roh suci leluhur. Hal ini sekaligus ditujukan untuk mencegah datangnya segala macam bencana alam.

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Situs Baron Sekeber di Rogoselo, Sebuah Arca atau Perwujudan dari Tokoh Penjajah?

Pada undakan atau tingkat paling atas dari bangunan punden berundak biasanya ditemukan batu menhir, batu tersebut berfungsi sebagai simbol tempat bersemayamnya roh para leluhur.

Terkait punden berundak, Kecamatan Doro memiliki beberapa bangunan suci ini, salah satunya di Desa Lemah Abang.

Punden berundak di Desa Lemah Abang ditemukan saat tim peneliti dari Pusat Arkeologi Nasional sedang mengekskavasi candi Bagol.

Keberadaan bangunan punden berundak membuat kaget, karena ia berada di bawah bangunan candi Bagol.

BACA JUGA:Kabupaten Pekalongan Tempo Dulu, Inilah 3 Peninggalan Arkeologi di Kabupaten Pekalongan

Bangunan suci dari era pra Hindu-Buddha itu terbentuk dari batuan andesit berukuran boulder yang tersusun rapi.

Penelitian melalui temuan arang di punden berundak mengindikasikan bangunan ini sudah ada dari abad 1 SM - 1 M.

Yang artinya pada zaman itu daerah di Kecamatan Doro sudah memiliki peradaban, dibuktikan dengan temuan punden berundak tersebut.

BACA JUGA:Menjelajahi Desa Tua di Kabupaten Pekalongan, Inilah 4 Situs Arkeologi di Desa Lemah Abang, Kecamatan Doro

Demikian jejak sejarah Kecamatan Doro Pekalongan, khususnya di era pra Hindu-Buddha. Semoga bermanfaat.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: