Penetapan Lebaran Muhammadiyah dan Pemerintah Berpotensi Beda, Namun Awal Ramadhan Sama

Penetapan Lebaran Muhammadiyah dan Pemerintah Berpotensi Beda, Namun Awal Ramadhan Sama

Petugas tengah melakukan pemantauan hilal. -Kemenag -

Berdasarkan perhitungan metode tersebut, bulan kamariah baru dimulai apabila pada hari ke-29 berjalan ketika matahari terbenam terpenuhi tiga syarat secara kumulatif.

 

"Tiga syarat yang dimaksud, yaitu terjadi ijtimak, ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, dan pada saat matahari terbenam bulan (piringan atasnya) masih di atas ufuk. Jika ketiga syarat tersebut telah terpenuhi dalam penetapan 1 Ramadan 1444 Hijriah," jelas Syamsul.

 

Sementara Kementerian Agama berpedoman pada kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Yaitu bulan bisa dilihat pada tinggi bulan sekurang-kurangnya 3 derajat dan elongasinya 6,4 derajat.

 

"Kalau kriteria ini tidak dipenuhi berarti tidak dapat dilihat, sehingga bulan baru terjadi pada lusa," lanjut  Syamsul.

.

Meskipun terjadi perbedaan, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak warga Muslim untuk saling menghormati dan menunjukkan toleransi.

 

Ia mengatakan bahwa perbedaan sudah menjadi hal yang biasa dan harus diterima dengan penghargaan dan kearifan.

 

"Perbedaan ini jangan dianggap sebagai sesuatu yang baru, karena kita punya pengalaman berbeda dalam hal 1 Ramadan, 1 Syawal, 10 Zulhijah," tandasnya. (disway)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: