Apakah Kamu Korban Love Bombing? Pastikan dengan 4 Ciri Ini

Kamu dijadikan sebagai pusat dalam hubungan kalian, terutama ketika hubungan itu baru saja terjalin. Namun, tujuan sebenarnya dari perlakuan ini adalah untuk membuatmu masuk ke dalam perangkap dan berpikir bahwa kamu tidak akan bisa hidup jika tidak dengannya.

3. Tergila-gila

Karena besarnya perhatian dan kasih sayang yang dia tawarkan kepadamu, kamu memandangnya sebagai sosok ideal yang paling tepat untuk diajak menghabiskan hidup denganmu.

Ia terus memberikan rayuan dengan kata-kata manis, menyatakan rindu meski baru saja bertemu, mengungkapkan cinta setiap harinya, dan raguan lain yang membuatmu tergila-gila dengan pelaku.

Segala hal buruk yang dia lakukan menjadi kabur di matamu, bahkan kamu tidak mau mendengarkan saran orang lain tentang betapa bahayanya untuk tetap berhubungan dengan pasanganmu itu.

BACA JUGA:4 Sifat Pelaku Love Bombing, Benarkah Ada Rasa Kesepian di Baliknya?

4. Dipermainkan

Pelaku love bombing biasanya cenderung memiliki ciri kepribadian narsistik di mana dia ingin selalu menang, memegang kontrol dalam hubungan, dan mendapatkan apa yang dia inginkan darimu. Dia akan mempermainkan perasaanmu bahkan hingga di tahap ekstrem misalnya dengan memutuskan hubungan sama sekali.

Akibatnya, kamu akan memohon-mohon untuk meminta kesempatan kedua, dan itu adalah titik di mana dia merasa menang atas dirimu dan sangat puas karena kamu berhasil dipermainkan.

Jika kamu seorang korban love bombing, kamu juga akan menemukan pasanganmu yang bersikap berbeda ketika kalian sedang berada di depan umum dan saat hanya berdua.

Pasanganmu akan bersikap manis di depan banyak orang dan cenderung kasar saat kalian berdua. Perilakunya kepadamu juga sangat cepat berubah, dari perhatian hingga abai sama sekali.

BACA JUGA:Jangan Pasrah! Ini 5 Bahaya Love Bombing, Jadikan Alasan untuk Mengambil Langkah

Kamu perlu memastikan apakah kamu salah satu korban love bombing dari pasanganmu. Jika iya, cobalah untuk memikirkan memutus hubungan dengannya.

Jika kamu merasa kesulitan untuk menemukan jalan keluar, jangan ragu pula untuk meminta bantuan dari orang yang kamu percaya. Dalam kondisi jika kamu merasa membutuhkan, menghubungi professional juga bukan merupakan hal yang salah. (*)

Sumber: