Nyadran di Telaga Mangunan Petungkriyono, Ada Kaitannya dengan Legenda Baru Klinting?

Nyadran di Telaga Mangunan Petungkriyono, Ada Kaitannya dengan Legenda Baru Klinting?

Pesona Telaga Mangunan-SuaraPemerintah.id-

Selain masih menjaga cerita tentang Baru Klinting yang sudah disebutkan sebelumnya, masyarakat sekitar juga masih menjaga adat istiadat dari para leluhur.

BACA JUGA:Pesona Gunung Kendalisodo di Petungkriyono, Ada Peninggalan Berupa Batu yang Tertata Rapi

Setiap satu tahun sekali akan diadakan prosesi nyadran di Telaga Mangunan Petungkriyono.

Acara nyadran biasanya diadakan untuk mengenang dan mendoakan para leluhur yang sudah mendahului mereka, juga bertujuan untuk berdoa agar masyarakat dihindarkan dari segala macam bala dan bencana.

Nyadran di Telaga Mangunan Petungkriyono biasanya diadakan pada hari Kamis Wage di bulan Suro. Masyarakat sekitar akan berkumpul di telaga untuk melakukan beberapa prosesi nyadran.

BACA JUGA:Pesona Pendakian Gunung Misterius Rogojembangan di Petungkriyono Kabupaten Pekalongan

Setelah melakukan ritual doa masyarakat biasanya akan makan bersama serta melarung kepala kerbau ke dalam telaga. Itulah mengapa acara nyadran biasa juga disebut acara sedekah bumi.

Dengan asumsi kepala kerbau itu akan dimakan oleh fauna-fauna yang hidup di dalam Telaga Mangunan. Perlu diketahui Telaga Mangunan memiliki kedalaman puluhan meter.

Prosesi acara nyadran biasanya akan dipimpin langsung oleh sesepuh yang dituakan oleh masyarakat.

Selain untuk menjaga tradisi leluhur, nyadran bisa dijadikan sebagai ajang silaturahmi masyarakat, sehingga kerukunan di antara mereka tetap terjaga dengan baik.

BACA JUGA:Situs Watu Bahan di Kecamatan Doro: Peninggalan Kuno yang Sudah Berusia 2 Juta Tahun yang Lalu

BACA JUGA:Situs Arkeologi Pekalongan: Arca Yoni yang Menakjubkan di Situs Nagapertala dari Masa Majapahit

Itulah acara nyadran di Telaga Mangunan Petungkriyono. Tertarik mengikutinya? Tetap jaga sopan santun ya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: