Santri di Batang Diminta Garap Potensi Ekonomi Kreatif, Potensi Ekspor Terbuka Luas

Santri di Batang Diminta Garap Potensi Ekonomi Kreatif, Potensi Ekspor Terbuka Luas

MOTIVASI SANTRI - Menparekraf Sandiaga Uno berkesempatan memotivasi santri-santri di Batang untuk mengambil peluang usaha ekonomi kreatif untuk memperkuat kemandirian.-red/sef-

BATANG - Prospek pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia diyakini masih terbuka lebar dan menjanjikan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bahkan menyebut tren pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia terus meningkat, di mana nilai ekspor dari sektor ini telah menembus 26,5 Miliar USD.

Hal itu disampaikan pria yang karib disapa Sandi itu saat hadir Ponpes Salafiyah Ar Roudloh Desa Babadan, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Sabtu (10/6/2023), untuk menjadi keynote speaker Bimbingan Teknis Wirausaha Mandiri. 

Menurut Sandi, kekuatan industri pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu atau ekonomi kreatif Indonesia telah berhasil merangsek ke posisi tiga besar dunia.

 “Ekonomi kreatif sudah posisi 3 besar dunia, dapat kita sampaikan kita di angka 7,8 persen kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kita, dan terus meningkat karena kontribusi daripada ekspor ekonomi kreatif sudah mencapai 26,5 miliar US Dollar,” terang Menparekraf.

Peluang ekonomi kreatif di Indonesia juga disebut Sandi masih terus bertumbuh. Bahkan, faktanya saat ini, ekonomi Indonesia digerakkan oleh konsumsi rumah tangga dan ekonomi kreatif yang mendominasi konsumsi. 

Oleh karena itu, Sandiaga Salahudin Uno meminta santri - santri di Indonesia menjadi garda terdepan untuk menciptakan 4,4 juta lapangan pekerjaan baru, seperti yang ditargetkan Kemenparekraf. 

“Santri ini harus ada di garis terdepan untuk menciptakan 4,4 juta lapangan pekerjaan. Yang juga harapkan bisa kita diwujudkan di tahun 2024,” tegasnya.

Terlebih, selain kontribusi ekonominya bagi PDB, ekonomi kreatif diketahui memiliki keterserapan tenaga kerja yang cukup tinggi. Sesuai data Kemenparekraf, jelas Sandi, dari data total lapangan pekerjaan yang diciptakan oleh ekonomi kreatif, hingga saat ini sudah mencapai 25 juta jiwa. 

Karena itu pula, Sandi mengingatkan pembangunan ekonomi masih akan menjadi tantangan bagi kepemimpinan Indonesia ke depan. Pembangunan ekonomi harus menjadi fokus utama, karena masih banyak masyarakat Indonesia yang kesulitan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Saya ingin meningkatkan kesejahteraan dalam pembangunan ekonomi, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja, pemberdayaan UMKM dan juga pengendalian harga-harga termasuk  inflasi yang selama ini berhasil pemerintah lakukan,” terangnya. 

Menparekraf juga memiliki konsep poros percepatan pembangunan dengan mengarusutamakan ekonomi yang menjadi pemikiran kepemimpinan Indonesia ke depan.

“Karena waktu kita tinggal 13 -15 tahun menuju Indonesia emas, di 2045 di mana modal kita adalah demografi. Ini yang harus kita pastikan bisa kita wujudkan,” ujar dia. (red/sef)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: