Cerita Rakyat tentang Masuk Islamnya Seorang Empu dari Gunung Bromo di Desa Pucung, Kabupaten Pekalongan

Cerita Rakyat tentang Masuk Islamnya Seorang Empu dari Gunung Bromo di Desa Pucung, Kabupaten Pekalongan

Cerita asal-usul desa Pucung-Aghistna Muhammad-

Diganggu Berandal Sakti dari Alas Roban

Saat usia sekitar 23 tahun, Endang Runitan tumbuh sebagai gadis yang cantik, tak heran jika lelaki menaruh rasa padanya.

Dikisahkan saat itu ia bertemu dengan seorang berandal dari Alas Roban bernama Warok Wirodito.

BACA JUGA:Syekh Jenawi: Pendiri Dukuh Budaran yang Memiliki Banyak Karomah

Warok Wirodito kepincut kecantikan Endang Runitan dan mencoba mengganggu gadis tersebut.

Namun ayahnya tak tinggal diam, singkat cerita Empu Pandiro berhasil mengalahkan Warok Wirodito dengan ilmunya.

Sambil meninggalkan daerah tersebut, Warok Wirodito berkata bahwa ia berjanji akan kembali lagi 3 tahun yang akan datang untuk meminang Endang Runitan.

Datangnya Seorang Ulama dari Turki

Cerita rakyat tentang masuk Islamnya seorang empu dari gunung bromo ini berawal dari part ini.

BACA JUGA:Misteri Jembatan Tua di Pekalongan yang Menjadi Tempat Eksekusi Pada Zaman Belanda

BACA JUGA:Kota Pekalongan Daftarkan Jembatan Loji, Kantor Satwasker, dan Temuan 3 Arca sebagai Cagar Budaya

Seorang ulama yang berasal dari Istambul, Turki baru saja menginjakkan kakinya di Cilincing, Pemalang.

Ulama itu bernama Syekh Khanizar bin Syekh Zarakhan, beliau adalah seorang pendakwah Islam yang memiliki sifat welas asih pada siapapun.

Hal itu membuat dirinya mudah berbaur dan membuat nyaman siapa saja yang berada di dekatnya.

Syekh Khanizar diceritakan melakukan perjalanan yang kemudian sampai di daerah tempat Empu Pandiro dan Endang Runitan tinggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: