Suka Marah-Marah Saat Berpuasa Adalah Tanda Orang Tidak Bertakwa, Mamah Dedeh: Kendalikan Hawa Nafsu!

Suka Marah-Marah Saat Berpuasa Adalah Tanda Orang Tidak Bertakwa, Mamah Dedeh: Kendalikan Hawa Nafsu!

Marah-marah saat berpuasa adalah tanda orang tidak bertakwa--freepik.com

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID – Menahan nafsu adalah kewajiban orang puasa, sehingga perilaku marah-marah saat berpuasa adalah tanda orang tidak bertakwa, berdasarkan penjelasan Mamah Dedeh. Mengapa demikian dan apakah membatalkan puasa?

Kodratnya, manusia memang makhluk yang memiliki hawa nafsu. Malaikat diciptakan oleh Allah dengan akal tanpa nafsu, hewan diciptakan dengan nafsu tanpa akal, sedangkan manusia diciptakan dengan diberi dua hal tersebut sekaligus, yakni nafsu dan akal.

BACA JUGA Apakah Mencicipi Makanan Membatalkan Puasa? Ini Jawaban Mamah Dedeh yang Menjawab Keresahan Ibu-ibu!

Nafsu dalam diri manusia ini diklasifikan oleh Allah ke dalam dua hal yang termaktub dalam Qur’an surat Yusuf ayat 53. “Sesungguhnya nafsu selalu mengajak manusia berbuat jahat, kecuali nafsu yang mendapatkan rahmat dari Allah.”

Lantas pertanyaannya, apakah amarah masuk ke dalam kategori nafsu yang mendapat rahmat atau laknat?

Membahas bagaimana hukum marah-marah saat berpuasa dan apakah marah-marah saat berpuasa adalah tanda orang tidak bertakwa, Mamah Dedeh memberikan paparan terkait nafsu yang termasuk ke dalam kategori laknat dan rahmat.

“Yang namanya nafsu terbagi dua. Pertama, nafsu amarah yang didorong oleh setan, selalu membuat manusia berbuat jahat. Yang kedua nafsu yang mendapatkan rahmat dari Allah subhanahu wa ta’ala,” begitu penjelasan Mamah Dedeh.

BACA JUGA Berikut 33 Merek Kurma Israel yang Diboikot dan Tidak Disarankan Ada di Menu Takjil Ramadhan

Sedangkan tujuan utama dari orang yang berpuasa adalah untuk menjadi orang yang bertakwa. “Apa takwa? takwa arti bahasa berlindung. Orang yang bertakwa melindungi dirinya dari kejahatan alam dunia dan kejahatan alam akhirat,” ungkap Mamah Dedeh menjelaskan esensi takwa.

Orang yang puasanya benar-benar bertujuan untuk meraih ketakwaan sudah seharusnya akan menujukkan tanda ketakwaan, salah satunya dengan mengendalikan hawa nafsu. Termasuk nafsu amarah. Ini termaktub dalam firman Allah ayat Ali-‘Imran ayat 134.

Amarah sebagai nafsu memang tidak bisa dihilangkan, tetapi bisa diredam. Orang yang bisa mengendalikan nafsu termasuk nafsu amarah ini ditempatkan dalam posisi istimewa dalam Islam. Yakni bahwa mereka adalah orang kuat, bahkan jika dibandingkan dengan mereka yang bisa membanting lawan.

“Orang yang kuat dalam Islam bukanlah orang yang bisa membanting lawannya, tetapi orang yang bisa mengendalikan hawa nafsunya,” begitu tutur Mamah Dedeh.

Dengan berpuasa, ketakwaan seseorang seharusnya bisa meningkat, salah satunya melalui tanda mengendalikan hawa nafsu. Sebab, saat berpuasa manusia kehilangan tenaganya untuk mengikuti nafsu mereka.

BACA JUGA Ciri dan Cara Mengenali Produk Kurma Israel yang Harus Diboikot Terutama di Momen Ramadan, MUI: Haram Dibeli!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: