Benarkah Ulama Harusnya Pasif dalam Pemilihan Presiden? Begini Nasihat Sejuk dari Gus Baha

Benarkah Ulama Harusnya Pasif dalam Pemilihan Presiden? Begini Nasihat Sejuk dari Gus Baha

Benarkah Ulama Harusnya Pasif dalam Pemilihan Presiden?-Tangkap layar -Sungkan Chan

Gus Baha menambahkan bahwa tidak akan mungkin bisa kita menggantungkan sesuatu kepada makhluk, sedangkan yang punya kuasa atas dunia dan seisinya adalah Allah.

Orang yang hari ini salih, tidak dapat kita pastikan kalau orang ini akan selalu salih. Dan sebaliknya, orang yang hari ini fasik, kita juga tidak bisa memastikan kalau orang ini akan selalu fasik.

Karena sifat manusia tidak ada yang menjamin akan terus istiqomah. Bisa jadi orang yang tadinya salih kemudian menjadi fasik saat sudah menjadi pemimpin dan yang tadinya fasik kemudian berubah menjadi salih.

Atas dasar itulah Gus Baha berpendapat sebagaimana pendapat para ulama, bahwa menghadapi hal seperti ini harus penuh dengan kehati-hatian, tidak saling provokasi dan lebih memilih untuk tidak aktif atau dengan kata lain memilih pasif dalam proses pemilihan umum.

BACA JUGA:Ustaz Adi Hidayat: Amalan Zikir Nabi Ayyub untuk Sembuh Dari Penyakit Buta, Fungsi Mata Kembali Normal

BACA JUGA:Hidup Penat, Uang Seret, Rezeki Mampet, Kata Gus Baha Datanglah Ke Tempat Ini

Dari penjelasan tersebut bisa kita ambil kesimpulan bahwa Gus Baha berpendapat sama dengan para ulama tentang pemilihan presiden. Gus Baha memilih untuk bersikap pasif dan menyerahkan kepada Allah untuk mengatur mana yang terbaik untuk bangsa ini.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: